Mohon tunggu...
santi diwyarthi
santi diwyarthi Mohon Tunggu... Dosen - Wanita adalah bunga, indahnya dunia, tiang penjaga damai dunia.....
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a wife, a mother, a worker....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tawur Agung Panca Wali Krama (2)

8 Maret 2019   22:27 Diperbarui: 9 Maret 2019   01:22 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tawur Agung Panca Wali Krama merupakan rangkaian upacara yang dilaksanakan bersamaan dengan Karya Ida Betara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih. 

Sudah menjadi kewajiban bagi karma Desa Adat Besakih yang berada pada kelompok pemaksan, untuk melaksanakan berbagai upacara keagamaan di seluruh kawasan Pura Pesakih. Rangkaian persiapan terkait pelaksanaan Tawur Agung Panca Wali Krama pada bulan Maret 2019 telah dilaksanakan jauh hari sebelumnya, bahkan semenjak tahun 2018.

sumber: dokumen pribadi
sumber: dokumen pribadi
Babadbali.com menjelaskan bahwa Pura Besakih merupakan tempat pemujaan Tuhan dengan simbol Bhuwana Agung. Hal ini sesuai dengan Mantra Yajurweda XXXX.1 yang menjelaskan bahwa alam semesta ini adalah stana Tuhan yang sesungguhnya. 

Sebagai lambang alam semesta, Pura Besakih dibagi menjadi dua bagian, yaitu Sor ring Ambal-ambal, dan Luhur ring Ambal-ambal. Sor ring Ambal-ambal, melambangkan alam bawah, yang disebut Sapta Petala.  dan Luhur ring Ambal-ambal melambangkan alam atas, yang disebut Sapta Loka.

Seluruh kompleks Pura Besakih terdiri atas 20 kompleks Pura. Empat Pura yang disebut dengan Pura Catur Dala, atau Catur Loka Pala, yaitu Pura Gelap, Pura Kiduling Kreteg, Pura Ulun Kulkul, dan Pura Batu Madeg. Di bagian tengah terdapat Pura Penataran Agung Besakih, yang terdiri atas tujuh Mandala, atau tujuh lapisan alam atas, atau Sapta Loka.

sumber: dokumen pribadi
sumber: dokumen pribadi
1.Pura Pengubengan, 2.Pura Ida Ratu Dukuh (Catur Lawa), 3.Pura Paninjoan, 4.Pura Pamuputan, 5.Pura Ida Ratu Penyarikan, 6.Pura Ida Ratu Pande, 7.Pura Ida Ratu Pasek, 8.Pura Pasimpenan Ida Ratu Dukuh, 9.Pura Merajanan Kanginan, 10.Pura Banua Kawan, 11.Pura Goa Raja,  12.Pura Merajan Selonding, 13.Pura Bangun Sakti, 14.Pura Manik Mas, 15.Pura Pasimpangan, 16.Pura Dalem Puri.  Maka total terdapat 20 Pura di seluruh areal Pura Pesakih.

Buku Pedoman Pelaksanaan Tawur Agung Panca Wali Krama Pura Agung Besakih 2019 (Yasa Kerthi) menjelaskan di seluruh areal (pakideh sakuwub) Pura Agung Besakih terdapat 18 Pura. Satu Pura yang merupakan Pura Pusat (Center), yakni Pura Penataran Agung Besakih, dan 18 Pura Pendamping, yakni 1 Pura Basukian, dan 17 Pura lain.

sumber: dokumen pribadi
sumber: dokumen pribadi
Dan pada tanggal 22 Januari 2019, bertempat di Wantilan Kesari Warmadewa, Besakih, telah diselenggarakan Paruman (pertemuan) bersama pemerintah provinsi, kabupaten dan kota se Bali selaku pengempon ke 18 Pura di areal Besakih, dihadiri oleh Yajamana Karya, Ida Dalem Semara Putra, Nayaka Praja Provinsi Bali, PHDI Provinsi Bali, MUDP Provinsi Bali, Kabupaten dan Kota, beserta berbagai unsur lainnya.

Tidaklah mudah melaksanakan upacara demikian besar tanpa disertai dukungan berbagai komponen masyarakat beserta aparat berwewenang. Namun keyakinan tulus ikhlas untuk melaksanakan kegiatan tersebut, akan membantu mempermudah kita bersama menjalin ikatan kerjasama dalam berbagai bentuk.

sumber: dokumen pribadi
sumber: dokumen pribadi
Berawal dari niat tulus pula, kami yang tergabung dalam Yayasan Jaringan Hindu Nusantara, mencoba mengetuk pintu hati para relawan, donator, anggota masyarakat, bersama bersatu, ngaturang ngayah. 

Hingga kemudian terkumpul 250 an dus air mineral dalam botol, beberapa spanduk, belasan meter bahan berjaring untuk karung sampah bekas botol dan gelas plastik, puluhan kg donasi buah jeruk, sumbangan kendaraan untuk transportasi yang dibutuhkan selama ngaturang ngayah, dan tenaga yang dicurahkan demi kegiatan bersama ini. 

Nilainya tidaklah seberapa. Namun semangat dan rasa kemanusiaan, kebersamaan yang tercipta, adalah sesuatu yang sangat berharga, tidak ternilai oleh materi semata.

dokpri
dokpri
Kami tidak mungkin bisa mencurahkan waktu dan tenaga sepenuhnya selama prosesi Panca Wali Krama 2019 berlangsung. Kami putuskan hanya akan terlibat pada saat rombongan Ida Bhetara melakukan melasti, dari Pura Agung Besakih, menuju Segara Watu Klotok, kembali Pura Agung Besakih. 

Ada beberapa posko yang menurut rencana akan kami bentuk. Pada hari pertama, satu posko di Desa Akah, berikutnya, di jalan menuju Pantai Watu Klotok. Pada hari kedua, satu posko sebelum Pura Toh Jiwa, berikutnya, sebelum Pura Tebola dimana rombongan Ida Bhetara akan kembali mererepan (bermalam). Pada hari ketiga, satu posko sebelum Pura Agung Besakih, yakni di Desa Muncan.

dokpri
dokpri
Puncak Upacara Tawur Agung Panca Wali Krama jatuh pada tanggal 6 Maret 2019, Buda Kliwon Matal, Tahun Saka 1940. Tawur Agung Panca Wali Krama merupakan rangkaian upacara pelaksanaan Butha Yadnya dan Dewa Yadnya. Maknanya untuk membersihkan, menyucikan alam semesta, menuju tatanan yang harmonis jiwa dan raga, rohani dan spiritual. 

Yasa Kerthi berarti  yadnya, pelaksanaan upacara suci dengan tulus ikhlas. Maka sudah sepatutnya seluruh umat Hindu melaksanakan Yasa Kerthi, sebagai perwujudan dari pelaksanaan Tapa -- Brata -- Yoga, pengendalian diri, pemusatan pikiran, dan penyucian pikiran.

dokpri
dokpri
Upacara Melasti berlangsung dari hari Sabtu, Saniscara Umanis Medangkungan, 2 Maret 2019, hingga Senin, Soma Pon Matal, 4 Maret 2019. Berawal dari Pura Agung Besakih, Menuju Segara Watu Klotok, dan kembali menuju Pura Agung Besakih.

Terdapat 29 desa yang dilalui dalam perjalanan melasti menuju Pantai Watu Klotok atau Segara Klotok hingga kembali ke Pura Agung Besakih. Prosesi Melasti dengan perjalanan yang akan ditempuh adalah sepanjang 30 km, semenjak hari Sabtu tanggal 2 Maret 2019, hingga tiba kembali pada tanggal 5 Maret 2019 di Pura Agung Besakih.

dokpri
dokpri
Empat Kecamatan yang dilalui sepanjang rangkaian upacara Melasti terkait Tawur Agung Panca Wali Krama 2019. Kecamatan Rendang : Desa Pekraman Besakih, Desa Pekraman Tegenan, Desa Pekraman Menanga, Desa Pekraman Rendang, Desa Pekraman Nongan, Desa Pekraman Pesaban. Kecamatan Klungkung : Desa Pekraman Gembelan, Desa Pekraman Cucukan, Desa Pekraman Selat, Desa Pekraman Akah, Desa Pekraman Besang, Desa Pekraman Bendul, Desa Pekraman Meregan, Desa Pekraman Galiran, Desa Pekraman Jelantik, Desa Pekraman Tojan, Desa Pekraman Paksebali. Kecamatan Sideman : Desa Pekraman Lebu, Desa Pekraman Tohjiwa, Desa Pekraman Talibeng, Desa Pekraman Sukahet, Desa Pekraman Tebola, Desa Pekraman Iseh, Desa Pekraman Padang Tunggal, Kecamatan Selat : Desa Pekraman Duda, Desa Pekraman Selat, Desa Pekraman Padang Aji, Desa Pekraman Muncan. Kecamatan Rendang : Desa Pekraman Batusesa.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun