Durian bahkan tidak terdapat di benua Afrika. Masih menurut Aristides, durian lokal unggul dari Kalimantan Barat mengalahkan durian yang berasal dari daerah lain nusantara, seperti Aceh dan Papua. Daerah sentra unggul durian hasil pengembangan varietas durian lokal nusantara meliputi Srombut dari Kabupaten Sanggau, Bawor dari Kabupaten Banyumas, dan Pelangi dari Papua. Tidak hanya jenis Srombut, daerah Balai Karangan juga menjadi sentra pembibitan varietas unggul seperti durian Musangking, durian Yorens, durian Superlembaga Junfung, durian Plakin, hingga bahkan, terdapat 18 jenis varietas unggul pohon durian dari Balai Karangan di Kabupaten Sanggau ini.
Pada tahun 2017, Indonesia telah melakukan ekspor sebesar 207 ton durian ke berbagai belahan dunia, seperti Hongkong, Thailand, Vietnam, Saudi Arabia, Unik Emirat Arab, Belanda dan Australia. Durian Srombut bahkan mengalahkan durian Ochee (durian hitam) asal Malaysia. Dengan besar produksi durian nasional pada tahun 2017 sebesar 795.000 ton, Susenas yang dilakukan BPS pada tahun 2017 memperlihatkan kebutuhan konsumsi per kapita sebesar 0,417 kg per kapita.
 Pemerintah melakukan pemusatan/sentra pembibitan dan pengembangan pohon durian di berbagai kawasan nusantara seperti Sumatera, Deli Serdang, Lampung. Jawa, yakni Serang, Pandeglang, Bogor, Majalengka, Semarang, Pati, Gunungkidul, Kulonprogo, Ponorogo, Trenggalek, Kebumen, Gresik. Kalimantan meliputi Nunukan, Balai Karangan. Papua, di Sorong.
Bila berkunjung ke suatu daerah, nikmatilah makanan asli daerah tersebut. Telaah bagaimana mereka mengolahnya, menyajikan hingga ke depan kita, rasa yang hadir di lidah, bahkan, sensasi yang dialami setelahnya. Bila perlu, mencoba memahami bagaimana mereka mendapati makanan tersebut, proses penanaman, pembibitan, panen, dan mata rantai produksi berbagai bahan makanan terkait hidangan tersebut. Maka, akan kita pahami karakter asli penduduk di daerah tersebut, hasrat, ego yang ada, emosi yang meliputi mereka, kebiasaan, ritual terkait hidangan tersebut, dan perjuangan mereka memelihara keberadaan hidangan hingga selanjutnya (Santidiwyarthi, 13 Januari 2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Foodie Selengkapnya