Mohon tunggu...
santi diwyarthi
santi diwyarthi Mohon Tunggu... Dosen - Wanita adalah bunga, indahnya dunia, tiang penjaga damai dunia.....
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a wife, a mother, a worker....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ir. Anak Agung Gde Oka Dalem, Sang Maestro

3 Januari 2019   12:44 Diperbarui: 3 Januari 2019   12:53 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Modernitas secanggih apapun juga tak akan berdiri kokoh jika tidak dilandai prinsip yang berlandaskan berdasarkan moral dan spiritual. Seni, akan selalu menyadarkan kita tentang nilai-nilai hidup yang luhur" (Guruh Soekarno Putra)

Foto Oleh : Dewa Putra (dePe 18)
Foto Oleh : Dewa Putra (dePe 18)
Anak Agung Gde Oka Dalem menyelesaikan studi pada Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Udayana. Lahir di Puri Kaleran Peliatan, 5 Mei 1954, dari sang ayah, Anak Agung Gede Mandera, dan ibu Jero Wiraga. Multi talenta beliau terlihat tidak hanya pada teknik arsitektur, namun juga pada kepiawaian di bidang seni tari dan tabuh. Berkat didikan sang ayah dan juga guru tari Baris, I Made Jimat.  Tidak hanya pementasan untuk sosial, di Pura, namun juga bersifat komersial, berupa pegelaran di berbagai pelosok nusantara hingga mancanegara, seperti Australia (1971), Meksiko (1980), Jepang (1985 -- 1997), Amerika Serikat (1989), Rusia (1994), dan India (1997).

dokpri
dokpri
Tesis Ni Komang Ayu Anantha Putri menjelaskan (2017) bahwa Ir. Anak Agung Gde Oka Dalem merupakan pribadi yang sungguh unik. Tidak hanya berlatar belakang keluarga seniman yang telah membentuk kepribadian sebagai seniman tangguh dalam seni pertunjukan, seni tari dan tabuh gaya Peliatan, namun sikap yang ditempa pengalaman sebagai sosok dengan jiwa entrepreneur seni pertunjukan dengan kemasan pariwisata yang di kelola secara professional. Kemampuan ini berkat adanya kemauan dan motivasi tinggi, dengan dipengaruhi faktor eksternal juga internal,  dari dalam diri, juga lingkungan.

dokpri
dokpri
Hal ini memberi gambaran sebagai seorang seniman yang me taksu, memiliki spirit dan semangat seniman tari dan tabuh, Anak Agung Gede Oka Dalem ditempa dari dalam diri juga lingkungan, selama berpuluh tahun, menjadi seniman ahli, juga professional, dengan kemampuan pengelolaan serta teknik yang tinggi dalam berkolaborasi dengan berbagai pihak.

dokpri
dokpri
Kontribusi Ir. Anak Agung Gde Oka Dalem sebagai tokoh penggerak kesenian, terutama seni pertunjukan pariwisata,  juga dirasakan oleh masyarakat Desa Peliatan. Hal ini terlihat pada segi ekonomi masyarakat, segi sosial, dan pelestarian seni pertunjukan tradisional desa setempat.

Balerung Mandera Srinertya Waditra berdiri semenjak tahun 2000 dengan maksud melestarikan seni tari / tabuh khas Peliatan, seperti Palegongan klasik Peliatan, tempat pendidikan bagi para generasi penerus, melahirkan seniman tari / tabuh yang berkualitas, perkembangan karya seni untuk masa yang akan datang sesuai dengan perkembangan jaman, melaksanakan pengabdian di bidang seni terkait upacara, adat istiadat, sosial dan komersial.

dokpri
dokpri
Balerung berarti bangunan yang besar atau megah. Mandera adalah nama tokoh seni tari sekaligus tabuh di desa apeliatan yang merupakan tonggak awal berdirinya Gong Kebyar di Peliatan, pada tahun 1926. Srinertya berarti seni tari, Waditra berarti seni tabuh. Seni tari dan tabuh gaya Peliatan terkenal di dunia semenjak tahun 1931. Seni tabuh dan tari gaya Peliatan ini merupakan cikal bakal tumbuh berkembangnya organisasi atau sekeha seni lain di Peliatan atau daerah lain di Bali.

dokpri
dokpri
Balerung Mandera Srinertya Waditra merupakan suatu wadah gabungan dari beberapa sanggar seni tabuh dan tari, baik yang klasik maupun modern. Terdapat lima sanggar seni tari dan tabuh, di antaranya Tirta Sari (Semara Pegulingan), Mekar Sari (Ladies Gamelan Orchestra), Genta Bhuana Sari (Young Dancers & Musicians), Padma Kumara Sari (Children Gamelan Group), dan Padma Nara Swara (Modern Dance Group) (Sri Ardhini, 13/9/2017, cybertokoh.com

dokpri
dokpri
Ir. Anak Agung Gde Oka  Dalem menjelaskan "Sudah menjadi kewajiban kami sebagai generasi penerus, untuk melestarikan dan mengembangkan seni tabuh dan tari gaya Peliatan, mengemasnya dalam berbagai bentuk yang variatif dan juga dinamis, terkait perkembangan dunia saat ini"

Autobiografi singkat beliau menjelaskan bahwa telah banyak aktivitas dan beragam upaya dilakukan terkait pelestarian dan pengembangan seni tari juga seni tabuh, khususnya yang bercorak ragam Peliatan. Beliau pula berkolaborasi dengan Guruh Sukarno Putra beberapa kali, dalam menghasilkan karya seni tari juga tabuh, pada tahun 1982, 1984, 2007 . Berkolaborasi bersama Denny Malik dalam menghasilkan Tari Topeng.  Berkolaborasi bersama Anak Agung Bagus Mandera Erawan menghasilkan Legong Lanang Baru, yakni  pada tahun 2013 Legong Lanang Nandira "Jaya Pangus", pada tahun 2015 Legong Lanang Nandira "Indra Maya", dan pada tahun 2017 Legong Lanang Nandira "Raja Bedahulu". Pada tahun 2017, beliau menghasilkan karya seni Janger versi baru yang dipentaskan di saat Pesta Kesenian Bali ke 39 di Art Center, Denpasar Bali. Puluhan event berkelas nasional dan internasional pernah digarap indah dan berhasil sukses.

dokpri
dokpri
Peranan beliau sebagai Direktur Artistik berkat tempaan belasan tahun pengalaman, baik di dalam maupun luar negeri, telah terbukti dan teruji kualitasnya. Berbagai event terlaksana dengan apik berkat penanganan seorang dengan multi talenta tinggi, Ir. Anak Agung Gde Oka Dalem. Sebelumnya juga pernah digelar  Barungan Palegongan dan Kekebyaran Style Peliatan pada tanggal 27 -- 28 Agustus 2017. Yang terakhir adalah pementasan seni tari dan seni tabuh di hadapan rombongan dari IMF World Bank Annual Meeting, pada tanggal 28 Oktober 2018 di Balerung Stage Peliatan, Sanggar Balerung Mandera Srinertya Waditra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun