Painting Exhibition Himpunan Seniman Ratna Wartha, Campuhan, Ubud, Bali, 3/12/2018 s/d 20/1/2019
Tjokorda Gde Agung Sukawati merupakan seorang raja Ubud yang hidup pada tahun 1910 -- 1978. Jasanya tak ternilai dalam pengembangan masyarakat madani di Bali. Terlahir pada tanggal 31 Januari 1910 di Ubud, kecintaan beliau pada leluhur, masyarakat juga budaya yang melingkupi aktivitas keseharian terbukti nyata. Beliau memiliki peranan luar biasa bagi pertumbuhan dan perkembangan seni budaya, khususnya Ubud.Â
Sebagai buktinya, beliau Pendiri dari perkumpulan seni dan budaya, Â Pita Maha pada tahun 1936, dan Yayasan Ratna Wartha. Sudah menjadi penglingsir Puri semenjak berusia 21 tahun, beliau menunjukkan terobosan besar.
Tjokorda Gede Agung Sukawati merupakan raja yang membuka pintu Puri sebagai sesuatu yang sangat disucikan, sakral dan agung, menjadi penginapan bagi para wisatawan dan seniman yang tertarik menikmati wisata alam serta kehidupan di daerah Ubud.
Berkat sentuhan tangan seni beliau, lahir seniman besar di Bali melalui perkumpulan Pita Maha yang didirikan nya. Perkumpulan ini yang memberi nuansa ketrampilan dan kreativitas seni bagi para seniman ber bakat di Bali, mengasah potensi dalam keberanian tampil pada berbagai ajang seni ber kaliber dunia, dan Ubud menjadi terkenal sebagai destinasi seni dan budaya di seluruh dunia.
Yayasan Ratna Wartha berdiri semenjak 1953 dengan tujuan memberikan apresiasi bagi para seniman dan mengembangkan budaya Bali. Januari 1954, Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo meresmikan Museum Ratna Wartha yang terletak di Jalan Raya Ubud, Gianyar, Bali, Indonesia, Ubud, Bali.Â
Dan kali ini, bertempat di Museum Ratna Wartha, Himpunan Seniman Ratna Wartha menggelar pameran seni lukis dari ke 13 anggotanya, diketuai I Gusti Agung Ngurah Kresna Kepakisan. Pameran terbuka bagi umum dari tanggal 3 Desember 2018 hingga 20 Januari 2019.
"Saya tidak akan pernah berhenti berkarya hingga saya tidak mampu lagi menggerakkan jari jemari saya. Karena seniman kreatif dan penuh semangat akan senantiasa mengisi hari-hari dengan sesuatu yang produktif, yakni menghasilkan karya seni yang berkualitas", Ujar I Gusti Agung Ngurah Kresna Kepakisan menjelaskan niat beliau untuk tetap berkarya.