Dosen humble yang menamatkan pendidikan Doktoral sebagai Doktor ke 34 di ISI Yogyakarta ini memiliki disertasi berjudul Judi Tajen, mengupas Tabuh Rah, makna dan juga fungsi, serta implementasi nya di tengah kehidupan sosial masyarakat Bali. "Saya punya tanggungjawab moral untuk turut berperan serta membantu teman-teman serta para mahasiswa dari ISI Padangpanjang mewujudkan pameran ini.
Pameran ini membuktikan pendidikan sebagai sarana mengembangkan kemampuan mereka di bidang seni yang telah berkembang di Padang, kebudayaan yaang tumbuh dan berkembang di daerah mereka, dan membuka cakrawala pengetahuan mereka terhadap dunia seni, sekaligus budaya masyarakat Bali" Ujar Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn.
Bahkan, ada jokes yang berbicara "Orang Padangpanjang pameran di Padangtegal, disaksikan juga oleh orang PadangSambian".... He he he..... aku kan tinggal di PadangSambian.
Semoga semua mahluk memandang kami dengan pandangan mata seorang sahabat, semoga saya memandang semua makluk sebagai seorang sahabat, semoga kami berpandangan penuh persahabatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H