......... Karena setiap orang butuh simbol untuk sebuah keyakinan yang dimilikinya........ (Santi, 21 Maret 2012)Â
Persiapan menyambut Tawur Nyepi. Nyepi adalah sebuah simbol penyucian dunia mikro, Buana Alit, diri sendiri, baik dari pikiran dan perkataan juga perbuatan negatif, sekaligus penyucian dunia makro, Buana Agung, alam semesta, se-isi bumi, hubungan dengan sesama dan berbagai umat yang bervariasi di dunia ini.Â
Untuk Tingkat Rumah Tangga:Â
Menghaturkan Banten Pejati, yaitu Pras, Ajuman. Daksina, Ketipat kelanan, canang lengawangi buratwangi. Canang Lengawangi, buratwangiÂ
Di Jaba / Lebuh / bagian luar sebelum masuk ke halaman rumah: Mendirikan/nanceb sanggah cucuk di sebelah kanan kori / pemedalan, di sanggah cucuk munggah banten Daksina, Pras, Ajuman, Dandanan, ketipat kelanan, Sesayut penyeneng, janganan kajang panjang, pada sanggah cucuk digantung ketipat kelanan, sujang/cambeng berisi tuak, arak, brem dan air tawar.Â
Lauknya olahan ayam Brumbun atanding, disertai dengan tabuhan arak, Brem, Tuwak serta air tawar, di haturkan kehadapan Sang Bhuta Raja dan Sang Kala Raja.Â
Segehan nasi cacahan 108 tanding dengan ulam jajron matah serta dilengkapi dengan segehan agung asoroh, serta tetabuhan arak, tuak, brem, Air tawar, dihaturkan kehadapan Sang Bhuta Bala dan Sang Kala Bala, semua sarana diatas dihaturkan di bawah, pada waktu sandhi kala.Â