sistem pembayaran digitalisasi. QRIS dan BIFast menjadi salah satu bentuk yang mulai dikenal oleh masyarakat luas di seluruh Indonesia. Dalam sistem pembayaran ini Bank Indonesia mendorong perekonomian mengalami percepatan.
Indonesia telah mengawali terobosan dalamMelihat geografis Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miana sampai Pulau Rote. Sangatlah diperlukan perluasan digitalisasi daerah yang dapat terhubung cepat dalam bertransaksi.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara atau ASEAN, telah sepakat untuk mengadakan transformasi digitalisasi antar negara. Dan tahun ini, untuk kali ke lima Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah KTT Asean ke-42, mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.”
Presiden Joko Widodo telah mengapresiasi kerjasama antar bank sentral di kawasan Asia Tenggara yang telah terjalin untuk kemajuan digitalisasi sektor ekonomi. Bilamana hal ini berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang telah dikonsep oleh berbagai pihak, makan akan terjadi pemulihan perekonomian kawasan yang lebih kuat dan kolaboratif.
Penguatan kerjasama dalam kemajuan digital keuangan ini, akan memperkuat transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital. Sebagai tuan rumah KTT ASEAN ke-42, yang telah dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia ingin membawa ASEAAN menjadi kawasan yang berperan penting. Dunia akan melihat dengan baik peran ASEAN sebagai pelopor perdamaian dan kesejahteraan di kawasan dengan persatuan.
Sejalan dengan tujuan sentral lintas ASEAN yang semakin kuat dan mandiri, maka diperlukan sistem yang membantu pembangunan ekonomi. Masyarakat dapat dengan mudah untuk bertransaksi digital. Regional Payment Connectivity (RPC) menjadi salah satu upaya untuk memperkuat integrasi ekonomi.
Dalam implementasinya, RPC menjadi pendukung kestabilan dalam setiap transaksi terhadap mata uang lokal atau yang disebut Local Currency Transaction (LCT). sebagai contoh dalam kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Thailand maupun Malaysia, dalam penggunaan QR.
Hal ini sangat membantu dalam proses perwujudan kemajuan perekonomian, terlebih pasca pandemi. Kerjasama antar negara ini membantu sektor pariwisata bagi para turis yang berkunjung. Tidak perlu lagi mencari money changer untuk menukar uang. Dengan menggunakan QR semua dapat bertransaksi dengan aman. RPC memanfaatkan peluang kerjasama untuk mempersingkat rantai pemrosesan.
Kemudahan bertransaksi ini terus dikembangkan dalam bentuk kerjasama yang diharapkan dapat merata di seluruh negara Asia Tenggara. Transaksi ekonomi dan keuangan bagi pengusaha UMKM yang menjalankan kegiatan ekspor, terus membuka peluang kerjasama karena sistem pembayaran yang sangat aman dan fleksibel.
Bank Indonesia memiliki peran yang sangat penting atas misi peningkatan kerjasama ekonomi negara-negara yang tergabung dalam Asean. Dan dalam transformasi ekonomi digital, telah melakukan kerjasama QR Cross Border antara Indonesia - Thailand.
Komitmen untuk melakukan Regional Payment Connectivity (RPC), dimana QR Indonesia standard yang saat ini sudah dapat digunakan di Thailand. Dalam waktu dekat juga diharapkan dapat digunakan di Malaysia, Singapore, Philipina dan negara ASEAN lainnya.
Bagi BI yang telah membuat skala besar RPC ini untuk meningkatkan perekonomian dari ASEAN, berharap nanti bisa dimanfaatkan untuk memperluas pasar. Karena beberapa negara di Asean memiliki pendapatan per kapita yang lebih tinggi dari kita. Dengan harapan Indonesia dapat menjadi tujuan pariwisata yang akan membantu para pelaku UMKM dan pengusaha-pengusaha di Indonesia.
Tujuan menjadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth, merupakan sebuah ide yang dapat mendorong kemajuan ekonomi, pariwisata, keuangan, politik dan sosial budaya. Peran penting kaum muda pun sangat diharapkan dapat mendukung kebijakan secara langsung terlibat, dimulai dari ide-ide yang kreatif. Dan ini akan menjadi andalan ASEAN untuk bergerak maju bersama.
Bila tujuan KTT ke-42 tercapai, dan kawasan ASEAN menjadi epicentrum pertumbuhan ekonomi dunia, maka akan mampu menyamakan benua Eropa yang kita ketahui lebih makmur.
Pembangunan infrastruktur di bidang ekonomi yang stabil dan aman dalam pelaksanaan sistem pembayaran digital RPC menjadi sasaran utama. Pada akhirnya akan disertai dengan investasi pada generasi muda untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
Di tangan generasi muda inilah yang akan mewujudkan ASEAN menjadi kompetitor kelas dunia dan akan diperhitungkan oleh negara-negara di belahan Eropa, Timur Tengah, Amerika maupun negara Asia lainnya yang telah berjalan lebih maju.
Pada akhirnya mewujudkan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth akan segera menjadi nyata. Kawasan yang indah untuk dikunjungi, tempat yang aman untuk berinvestasi, perekonomian yang maju dan stabil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H