Selain itu, kami juga membantu dalam administrasi di Tata Usaha (TU), mendampingi kegiatan ekstrakurikuler, dan terlibat dalam pembelajaran klasikal di aula sekolah seperti P5, pengenalan rambu-rambu lalu lintas, praktik jual beli, pengenalan mata uang, dan mitigasi bencana. Pengalaman ini memperkaya keterampilan kami dalam mengajar dan manajemen kelas.
Pada tanggal 30 Mei 2024, kami mengadakan outing class ke Kota Blitar. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar di luar lingkungan sekolah dan mengamati langsung berbagai hal yang mereka pelajari di kelas. Outing class ini semakin istimewa karena kami melakukan perjalanan naik kereta api, yang memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para siswa.
Sebuah momen berharga lainnya adalah wisuda jenjang SDLB, SMPLB, dan SMALB yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2024. Kami turut serta dalam acara ini dan merasakan kebahagiaan melihat siswa-siswa kami berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan mereka.
Selama program ini, kami juga membuat video profil ekstrakurikuler, mulai dari pengambilan video hingga pengeditan, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi dan informasi bagi orang tua dan calon siswa tentang kegiatan yang tersedia di sekolah.
Pada tanggal 14 Juni 2024, kami melaksanakan diseminasi dan memaparkan kegiatan yang telah kami lakukan selama kurang lebih empat bulan. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen pembimbing lapangan, kepala sekolah, guru pamong, bapak ibu guru, mahasiswa magang, dan para peserta didik. Diseminasi ini menjadi kegiatan akhir sekaligus penarikan mahasiswa oleh dosen pembimbing lapangan, menandai berakhirnya periode asistensi mengajar kami di SLB Autis Laboratorium UM.
Pada akhir program, kami membuat luaran seperti video kesan-pesan selama mengikuti AM, artikel ilmiah, laporan akhir, dan mempublikasikan berita ini.
Kesan dan pesan dari pengalaman ini sangat positif. Kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari komunitas SLB Autis Laboratorium UM dan mendapatkan banyak pelajaran berharga. Melalui program ini, kami tidak hanya mengasah kemampuan pedagogis dan manajemen waktu, tetapi juga belajar tentang kesabaran, empati, dan kreativitas dalam menghadapi tantangan dalam pendidikan inklusif.