Tanyakan lebih mendalam mengenai poin-poin penting dalam setiap jawabannya. Ini bukan ingin sok tahu lho ya, tetapi dengan berpikir kritis, siapa tahu kita justru bisa membantunya, sama-sama memperluas wawasan, dan tidak menutup kemungkinan justru membuka kesempatan untuk membicarakan topik-topik menarik lainnya.
3. Selalu menghargai.
Meskipun hanya basa-basi, kita jangan sampai tidak menghargai orang lain. Dalam artian ketika kita menanyakan sesuatu dan begitu orang lain menjawabnya, kita malah asyik melakukan kegiatan lain (misal: membalas chatting di HP, melihat-lihat sekeliling) dan tidak sepenuhnya memberi perhatian kepadanya.Â
Mari kita selalu menghargai orang lain yang sedang berbicara. Dengan kita menghargai orang lain, kita akan membangun nilai-nilai hidup yang bermanfaat bagi kita seperti: peduli, mau mendengar, dan bertoleransi.
4. Akhirnya menganggap itu bukan basa-basi.
Walaupun awalnya kita berniat basa-basi saja, tetapi marilah kita mulai menikmati prosesnya. Basa-basi itu kelihatan sederhana -- tidak perlu banyak mikir untuk menyusun kata-kata atau merumuskan pertanyaan yang sulit, ribet, dan kompleks -- tetapi bisa menjadi langkah awal sebuah kesempatan dan terobosan.Â
Ada kalanya ketika seseorang tidak menganggap remeh basa-basi, justru hal ini dapat menjadi kesempatan untuk berelasi dan menambah pengalaman hidup melalui setiap respons yang disampaikan.
Basa-basi tidaklah selalu berakhir dengan basa-basi yang tanpa arti. Kita bisa memanfaatkan basa-basi dengan mengolah prosesnya sebaik mungkin.Â
Jika berhasil, kita akan punya tambahan relasi, kesempatan, pengalaman, wawasan, dan antusiasme baru dalam menjalani hidup. Selamat berbasa-basi dengan cerdas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H