Mohon tunggu...
Santi Titik Lestari
Santi Titik Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Mari menulis!!

Menulis untuk mengawetkan ide dan berbagi ....

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Merayakan "Hari Jadi"? Setelahnya, Mau Apa?

14 Februari 2020   22:50 Diperbarui: 14 Februari 2020   23:01 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Istimewa (Hari Jadi) | haikudeck.com

Mengapa? Karena tahun demi tahun, Tuhan sudah banyak bekerja dalam hidup kita. Tahun lalu dengan tahun sekarang, pastilah sudah banyak perubahan. Ketika kita merayakan "hari jadi", cobalah merefleksikan apa saja yang telah berubah dalam diri kita. Syukuri itu semua, dan ambillah komitmen untuk makin baik ke depannya.

3. Bagikan sejuta kesan Anda.
Apabila kita sudah menemukan kembali makna "hari jadi" kita, sudah bisa melihat perubahan apa saja yang dialami, dan sudah menyusun rencana untuk hari-hari ke depan (setelahnya), catatlah semuanya itu! Bacalah catatan tersebut sekali lagi, doakanlah, bersyukurlah, dan bagikan kesan atau pengalaman itu kepada teman Anda. 

Berbagi kebahagiaan dalam hidup kita kepada sesama dapat menambahkan nilai-nilai hidup bagi kita. Soalnya, ketika kita berbagi kebahagiaan kepada sesama, Tuhan turut bekerja di sana. Segala sesuatu yang baik, yang kita bagikan kepada sesama, akan mendatangkan kebaikan bagi diri kita juga.

Selain itu, rencana yang akan kita lakukan juga perlu dibagikan kepada teman dekat/anggota keluarga, setidaknya untuk akuntabilitas saja. Kalau kita punya rencana, dan teman dekat/anggota keluarga kita ada yang tahu, mereka akan menolong kita untuk mewujudkannya. Setidaknya, dengan mengingatkan kita kalau kita lalai tidak mengerjakannya.

Hari ini hari kasih sayang (katanya). Jangan hanya merayakannya sampai 24 jam, tetapi rayakanlah esensinya setiap hari. Bagaimana caranya? Buatlah rencana, besok mau ngapain untuk membagikan makna hari kasih sayang ini. Apakah mau berbagi cokelat setiap hari? Belum tentu 'kan ya?

Mau mencoba mengobrol dengan tetangga yang jarang diajak komunikasi? Lakukanlah! Atau, mau lebih sering mengunjungi anak-anak di panti asuhan? Langkah praktis yang baik nih!

Apa pun rencana kita untuk hari-hari ke depan, tetaplah ingat bahwa kita hidup untuk Tuhan dan sesama. Jangan membuat rencana yang egois, yang mementingkan kepentingan diri sendiri. Marilah kita membuat hidup kita makin bermakna dengan peduli pada "hari jadi" kita ... peduli kepada sesama, dan kepada Tuhan -- Pencipta kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun