Pengertian BK sudah, layanan apa saja yang harus diberikan oleh BK sudah, siapa saja orang orang atau kelompok penting dalam lingkup BK juga sudah, serta bagaimana BK membantu mengatasi masalah yang dihadapi klien, sudah juga. Kemudian, seperti apa BK mengorganisir semua sistem dan kemampuannya agar menciptakan pelayanan sebagai konselor yang efektif dan efisien di sekolah? Nah hal tersebutlah yang akan kita bahas kali ini, yakni mengenai manajemen BK itu sendiri.
Sebelumnya, apasih manajemen itu? singkatnya begini, seperti yang pernah dikatakan oleh Edwin R.A Seligman, bahwa manajemen merupakan rangkaian proses untuk mengorganisir suatu kerja/kinerja sehingga menjadi lebih efektif dan efisien guna mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya fenomena remaja sekarang yaitu, mager, padahal mereka sadar bahwa banyak tugas yang menanti tapi gak tahu harus memulai mengerjakan tugas yang mana dulu, bahkan akhirnya tugas tugas tersebut hanya dibiarkan, dilihati saja tanpa ada satu pun yang selesai dikerjakan. Kenapa bisa terjadi? Hal tersebut bisa saja disebabkan karena kurangnya pengorganisiran waktu serta tidak adanya kesiapan dari dalam diri untuk memanage waktu dan diri sendiri, sehingga efek yang ditimbulkan adalah banyak hal hal yang tidak bisa dikerjakan dengan efektif dan efisien.
Sama halnya dengan Bimbingan dan Konseling di sekolah, which is meskipun BK di sekolah sudah mempunyai sistem dan stakeholder yang mumpuni, tapi kalau tidak di kelola dengan baik, ya maka BK tersebut tidak bisa memaksimalkan ke-efektifan dan ke-efisienan tugasnya sebagai konselor di sekolah. Selanjutnya kita akan membahas mengenai apa saja yang harus diterapkan dalam manajemen BK. Dimana dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih baik dan teratur, pemerintah telah menerbitkan Permendikbud Nomor 111 tahun 2014 mengenai acuan baru dalam pelaksanaan tata kelola bimbingan dan konseling mulai dari planning, organizing, staffing, leading dan controlling.
Yang perlu diterapkan dalam manajemen BK adalah seperti, Pertama yakni planning atau perencanaan, yaitu memilih atau menetapkan tujuan organisasi, menentukan strategi, kebijaksanaan, program program, metode, bahkan anggaran dan standar prosedurnya, dengan harapan untuk mencapai tujuan. Kedua, adanya pengorganisasian (organizing), yaitu menentukan kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Selanjutnya, yang Ketiga disebut dengan pengarahan (actuiting) Pengarahan sangat diperlukan dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Namun, untuk melakukan kegiatan tersebut, BK juga perlu didukung adanya komponen untuk menyelenggarakan atau mewujudkan kinerja konselor yang baik. Seperti, unsur manusia atau human element dan unsur kebendaan atau material element contohnya seperti uang, gedung, perlengkapan dan peralatan, serta adanya dukungan teknologi.
Terakhir, dalam mengadakan konsultasi di sekolah BK sebagai konselor akan menghubungi atau dihubungi oleh pihak sesama konselor, tenaga pengajar, pejabat struktural sekolah ataupun oleh orang tua siswa. Mengenai hubungan dengan sesama konselor, biasanya yang dibahas adalah bagaimana cara untuk mengatasi masalah klien. Konselor satu bisa meminta pendapat oleh konselor lainnya, dan bahkan jika konselor satu tidak bisa membantu secara maksimal, maka pengatasan masalah bisa dialihkan kepada konselor lainnya.Â
Yang kedua adalah hubungan dengan tenaga pengajar. Sebenarnya hubungan konsultasi antara pihak BK dengan tenaga pengajar dan orang tua siswa hampir sama, yaitu tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak dari orang orang yang setiap hariinya berinteraksi secara langsung dengan si klien. Dan selanjutnya adalah pejabat struktural. Bagi pejabat struktural ini, konselor sekolah merupakan narasumber yang sangat berarti. Namun, peranan konselor tidak hanya sebagai narasumber saja, para pejabat sekolah juga sering mengubungi konselor seklah untuk membicarakan permesalahn yang belum terselesaikan secara tuntas atau untuk membahas garis garis besar kebijakan yang sebaiknya diambil.
Nah, dengan dukungan sistem sistem serta cara untuk mengorganisir dengan benar, BK bisa meng-efektifkan kinerjanya sebagai konselor di sekolah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI