Mohon tunggu...
Santhos Wachjoe Prijambodo
Santhos Wachjoe Prijambodo Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNS di Surakarta

Seseorang dengan hobi membaca dan menulis artikel, baik artikel ilmiah maupun artikel non ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diplomasi Es Cendol

12 November 2024   11:10 Diperbarui: 12 November 2024   11:23 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebuah tulisan singkat mengenai kunjungan suporter Tim Nasional Samurai Biru Jepang yang datang dan berkunjung ke Indonesia pada saat menjelang pertandingan Pra Piala Dunia 2026 yang dilaksanakan di Indonesia pada pertengahan bulan November 2024 cukup menarik untuk diulas. Kita kesampingkan dulu rivalias Timnas Garuda dengan Timnas Samurai Biru dalam Pra Piala Dunia 2026, banyak hal yang bersifat kemanusiaan yang kita temukan diluar lapangan menjelang, selama dan sesudah pertandingan.

  • Rivalitas Timnas Garuda & Timnas Samurai Biru

Meskipun saya senang bermain sepakbola namun saya bukanlah orang yang sangat paham dengan sepakbola, hanya sekedar waktu muda sering ikut pertandingan sepakbola antar kampung, akan tetapi saya tetap mengikuti perkembangan Tim Nasional Indonesia yang sering disebut dengan sebutan Timnas Garuda sejak erah 1980an. Saat itu, kalo gak salah Ketua Umum PSSI adalah H. Syarnubi Said, Timnas cukup mempunyai prestasi yang baik, khususnya di eranya Kang Herry Kiswanto dan Kang Robby Darwis. Sempat menyulitkan Timnas Korea Selatan saat bertanding di Pra Piala Dunia 1986 yang dilaksanakan di Jakarta, meskipun saat itu akhirnya kalah, akan tetapi perjuangan Timnas Indonesia sangat menjanjikan, meskipun setelah itu Timnas Indonesia mengalami kemunduran yang cukup signifikan. 

Beda cerita dengan Timnas Jepang yang saat ini merupakan Timnas paling kuat di Asia dengan rangking FIFA tertinggi, namun jangan dilupakan saat PSSI nya Jepang atau Japan Football Association (JFA) belajar pengelolaan Liga Non Amatir ke PSSI di awal tahun 1980an. Sayangnya, mungkin karena kualitas sumber daya manusia dan juga etos kerja yang berbeda, liga keduanya terlihat bagaikan bumi dan langit. Liga Jepang, yang juga merupakan hasil pembelajaran dari Liga Indonesia, diakui sebagai salah satu liga terbaik di Asia, sedangkan Liga Indonesia masih mandeg segitu-gitu aja. Meskipun untuk Tim Nasional Indonesia saat ini sudah ada perbaikan kualitas yang bisa dibanggakan. Kiranya, kita sebagai pendukung Timnas Garuda harus tetap optimis dalam setiap pertandingan yang akan dijalani oleh Timnas Garuda, meskipun lawan yang akan dihadapi adalah Timnas Jepang yang mempunyai kualitas yang jauh lebih baik.

Satu hal yang mungkin tidak diprediksi oleh insan sepakbola Indonesia adalah ketika suporter Timnas Jepang hadir di Indonesia untuk mendukung Timnas Samurai Biru. Ternyata, mereka sangat terkesan dengan keindahan alam Indonesia dan keramahtamahan warga Indonesia, termasuk mereka mencoba semua sajian kuliner Indonesia, termasuk saat mereka mencoba Es Cendol, yang katanya minuman yang sangat menyegarkan di cuaca Jakarta yang cukup panas. Sehingga, bisa dikatakan hal ini sebagai DIPLOMASI ES CENDOL, yang bisa mendekatkan dua suporter yang berbeda. Mereka, para suporter Jepang, seakan-akan menemukan dunia baru yang hilang, banyak hal yang mereka pelajari, hanya sayangnya, di sekolah mereka tidak pernah diajarkan bahwa negaranya pernah menjajah Indonesia sebelum Perang Dunia II pecah dan ketika mereka mengetahuinya, mereka cukup terkaget-kaget dengan fakta tersebut. 

Namun, hal tersebut sudah terjadi dan sekarang saatnya menatap masa depan, sebab bagaimanapun Jepang adalah salah satu mitra luar negeri Indonesia yang bagaikan saudara, akan selalu siap saling bantu membantu. Termasuk, saat suporter Jepang hadir di Indonesia, warga Indonesia tidak akan segan untuk membantu para tamu kita tersebut. Dan hal itu juga dibenarkan oleh para suporter Jepang tersebut yang menyatakan bahwa warga lokal (warga Indonesia) benar-benar ringan tangan dalam memberikan bantuan, bahkan ketika suporter Jepang tersebut berkunjung ke rumah warga lokal, para warga loka tersebut juga menyambutnya dengan sukarela, seakan-akan para suporter Jepang tersebut adalah teman lama yang sudah lama tidak berjumpa, bisa dibayangkan kan akan seperti apa.

  • Keramahtamahan Warga Indonesia

Hal ini sudah menjadi rahasia umum bahwa warga +62 adalah orang-orang yang sangat ramah, khususnya terhadap tamu. Hal ini sudah sering dibuktikan, bahkan warga lokal seakan-akan bangga saat bisa ngobrol dengan turis. Demikian juga yang dirasakan oleh para suporter Jepang yang bisa secara langsung merasakan kehangatan dan keramahtamahan warga Indonesia. Jadi, mau bukti apa lagi terhadap keramahtamahan warga Indonesia

  • Persahabatan Sejati

Di atas segalanya adalah bahwa setiap suporter adalah sahabat sejati bagi suporter yang lain. Meskipun beda tim yang dibela dan didukung akan tetapi persaingan hanya terjadi di atas lapangan, diluar lapangan, para suporter tersebut adalah sahabat sejati. Menang atau kalah hanyalah terjadi di lapangan pertandingan, karena yang utama dalam setiap olahraga adalah dijunjungnya nilai-nilai sportifitas dan mengharamkan perlakuan negatif dalam segala bentuknya. Oleh karena itu, sebagai pendukung sejati Timnas Garuda, kaita harus bisa memberikan dukungan semaksimal mungkin dengan menjauhkan perilaku negatif. Akhir kata, tetap semangat GARUDA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun