Yang terakhir yang tidak kalah menarik dibahas adalah rata-rata trotoar di Indonesia sangat tidak rata dan sering ditemukan lubang akibat galian kabel atau galian lainnya, belum lagi tortoar yang keramiknya terlepas yang menyebabkan air menggenang ketika turun hujan. Hal ini jelas membuat tidak nyaman bagi siapapun yang akan melintasinya, terlebih bagi kaum nggeret koper, bisa bikin koper rusak atau bahkan kecemplung di dalam lubang galian.
Hal ini diperparah dengan untaian indah kabel yang terpasang di atas trotoar, yang semakin hari semakin semrawut tidak tertata dengan baik. Jangankan pengguna sepeda motor, bagi pejalan kakipun bisa celaka ketika melintasi trotoar tersebut karena bisa saja orang melintas akan tersetrum atau tersangkut kabel.
Semoga apa yang menjadi keprihatinan dari kaum nggeret koper ketika melintas di trotoar yang ada di Indonesia bisa menjadi bahan pertimbangan petugas yang berkompeten, mengingat trotoar tidak hanya berfungsi sebagai sarana pejalan kaki untuk melintasi suatu jalan namun juga bisa berfungsi untuk memperindah kecantikan tata kota sekaligus sebagai sarana bagi wisatwan yang akan menikmati keindahan alam maupun kemudahan kenyamanan berjalan kaki di sebuah kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H