Mohon tunggu...
Santhos Wachjoe Prijambodo
Santhos Wachjoe Prijambodo Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNS di Surakarta

Seseorang dengan hobi membaca dan menulis artikel, baik artikel ilmiah maupun artikel non ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisakah Hidup Hemat di Kota Besar?

1 Juli 2024   15:36 Diperbarui: 1 Juli 2024   16:38 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tantangan besar adalah ketika kita diterima atau dipindahkan untuk bekerja di kota besar, seperti Jakarta atau beberapa kota besar lainnya. Sebuah pertanyaan yang umum ditanyakan ketika seseorang mendapatkan pekerjaan di kota besar atau harus pindah lokasi kerja di kota besar. Sangat umum memang, bahwa dalam pandangan setiap orang, hidup di kota besar membutuhkan biaya hidup yang besar juga.

            Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis ambil contoh adalah hidup di Jakarta yang harus diakui sarana dan prasarana yang tersedia di Jakarta jauh lebih lengkap dibandingkan kota besar lainnya di Indonesia. Meski demikian, fasilitas yang ada di Jakarta juga tidak sepenuhnya sempurna karena masih diperlukan penyempurnaan demi kenyamanan bagi masyarakat yang tinggal di Jakarta.

            Ada beberapa tip yang bisa dilakukan ketika kita harus hidup di Jakarta yang kiranya bisa menjadi pedoman bagi kita semua. Namun semuanya akan kembali kepada kita sendiri, mengingat sebenarnya biaya hidup dimanapun kita tinggal adalah sama yang membedakan hanyalah biaya pergaulan, yang masing-masing kota bisa berbeda-beda.

  • Cari Tempat Tinggal Yang Dekat Dengan Tempat Kerja

Sebaik-baiknya pekerja adalah yang selalu disiplin dalam arti datang kerja tidak pernah terlambat dan ketika pulang kerja tidak memerlukan waktu yang lama untuk sampai di tempat tinggal. Untuk itu, maka diperlukan tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerja. Pertanyaannya adalah adalah adakah tempat tinggal yang murah yang ada di dekat tempat kerja?

Memang untuk tempat tinggal yang kita harus membeli rumah atau apartemen tentu sangat tidak mungkin karena harganya yang sudah teramat sangat mahal, jadi solusinya adalah kita bisa menyewa atau kos di rumah warga atau menyewa kamar apartemen yang berdekatan dengan tempat kerja. Meskipun juga masih mahal, akan  tetapi harus pula diperhitungkan biaya transportasi dari dan ke tempat kerja dan juga waktu yang tersisa untuk beristirahat.

Ketika kita memilih membeli rumah yang berada jauh dari tempat kerja, mungkin saja harganya lebih murah tetapi masih membutuhkan biaya transportasi yang besar dan memakan waktu untuk pergi ke tempat kerja dan kembali ke tempat tinggal. Waktu yang tersisa ketika pulang kantor jelas akan berpengaruh kepada kualitas kehidupan keluarga pekerja tersebut karena kurangnya waktu berkumpul dengan keluarga, belum lagi waktu bersosialisasi dengan warga sekitar, yang mungkin hanya bisa dilakukan di akhir minggu.

  • Gunakan Sarana Transportasi Umum

Pernahkah terbayangkan kita berangkat ke kantor tapi kita terjebak macet di perjalanan? Pasti membosankan selain juga boros bahan bakar. Untuk saat ini transportasi yang memudahkan pergerakan massa adalah dengan menggunakan moda transportasi kereta api atau commuter line.

Jakarta dengan dikelilingi oleh daerah penopangnya, memang membutuhkan sarana transportasi yang memudahkan masyarakat untuk melakukan kegiatan yang serba cepat dan efisien. Oleh karena itu sebisa mungkin, apabila tempat tinggal kita jauh dari tempat kerja, kita bisa menggunakan sarana commuter line untuk memudahkan kita berangkat dan pulang kerja.

Hindari menggunakan kendaraan pribadi, sebab selain bisa menambah kemacetan, selama perjalanan kita tidak bisa sekedar beristirahat karena kita harus berkonsenterasi penuh mengendarai kendaraan kita, belumlagi ditambah biaya bahan bakar maupun biaya parkir yang cukup mahal.

  • Membawa Bekal Untuk Makan Siang

Yang tidak kalah penting adalah kemauan kita untuk sekedar membawa bekal makan siang karena hal sepele tersebut ternyata cukup menghemat biaya hidup kita. Kok bisa? Sekarang kita hitung saja, untuk sekali makan di Jakarta sekalipun di warung kaki lima, setidaknya membutuhkan biaya sekitar dua puluh lima ribu rupiah, jika dikalikan 25 (dua puluh lima) hari kerja, setidaknya kita bisa menghembat sekitar enam ratus ribu rupiah, yang bisa kita alihkan untuk keperluan keluarga.

Dan biasanya biaya makan siang inilah yang paling banyak menghabiskan uang gaji kita, apalagi jika harus ditambah biaya transportasi dan biaya lainnya. Setidaknya dengan membawa bekal makan siang, kita bisa sedikit menghemat biaya bulanan.

  • Hindari Kegiatan Yang Tidak Perlu

Ini yang paling krusial, yaitu kegiatan yang tidak perlu, seperti nongkrong di kafe, nonton film di XXI atau kegiatan lain yang sifatnya hura-hura yang justru akan menghabiskan gaji kita. Tapi kita kan perlu refreshing? Benar sekali, tetapi akan lebih baik bila kegiatan refreshing kita lakukan bersama keluarga sehingga bisa menambah keakraban keluarga.

Seringkali kita lupa bahwa kegiatan kumpul-kumpul dengan teman-teman kantor justru akan menghabiskan gaji kita apalagi bila acara kumpul-kumpul tersebut menjurus pada kegiatan yang bersifat negatif, selain bisa menghabiskan gaji, juga bisa membuat kita berurusan dengan hukum.

            Setidaknya empat hal diatas bisa dilakukan apabila kita harus hidup di kota besar, dimanapun kota besar tersebut. Sehingga kiranya benar, bahwa biaya hidup itu murah tetapi biaya pergaulan yang mahal. Oleh sebab itu kembali kepada kita, apakah kita bisa membatasi pengeluaran kita apabila kita tinggal di kota besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun