Mohon tunggu...
Santhos Wachjoe Prijambodo
Santhos Wachjoe Prijambodo Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNS di Surakarta

Seseorang dengan hobi membaca dan menulis artikel, baik artikel ilmiah maupun artikel non ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Untuk Urusan Makanan/Minuman, Kita Beruntung Jadi Orang Indonesia

28 Desember 2023   12:37 Diperbarui: 28 Desember 2023   12:43 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menjadi seorang penjelajah negeri, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri, menjadikan kita orang yang bertambah wawasan, setidaknya bertambah pengetahuan kita mengenai keberagaman negeri kita yang melebihi negara lain, khususnya dalam bidang kuliner. Bukan hendak menyombongkan diri, akan tetapi setelah menjelajah beberapa negara, baik di sekitaran ASEAN maupun Asia Timur bahkan Eropa, saya semakin bangga bahwa kuliner negara kita sangat kaya dan beragam.

Gak percaya? Baiklah, saya akan menggambarkan beberapa kuliner dari beberapa negara yang pernah saya singgahi.  Tentu hal ini untuk menambahkan wawasan bagi kita semua.

Saat di Malaysia dan Singapura, kulinernya serupa tapi tak sama, karena makanan yang kita temui tidak jauh dari nasi lemak dan ayam bakar yang warnanya merah yang tidak lain adalah masakan dengan bumbu dari India atau Pakistan, memang ada juga nasi briyani namun rasanya juga lebih ke rasa India atau Pakistan. Yang sedikit membedakan tentunya di Singapura adalah adanya Laksa Singapura yang rasanya berbeda dibandingkan dengan Laksa Betawi di indonesia.

Jangan pernah tanya sambal di dua negara ini, karena pasti akan dikasih sambal botolan yang sebagian adalah produk Indonesia, karena di masyarakat Malaysia atau Singapura tidak mengenal sambal tradisional, apalagi yang rasanya pedas menyengat. Memang di nasi lemak ada sambal ikan bilis, tapi rasanya cenderung manis dan tidak pedas. Kemanapun pergi makan,  pasti ketemunya ya nasi lemak, mo ke KFC yang restauran internasional, kalo pesan nasi yang datang pasti nasi lemak, ekali dua kali makan masih terasa enak, tapi kalo kelamaan, jelas bosen bos.

Untuk minuman, setiap kita pesan minuman di restauran atau kedai makan, kita pasti akan dikasih teh tarik, mirip-mirip di Jawa Tengah atau Jawa Timur, kalo kita pesan es teh, pasti yang datang es teh manis. Di Malaysia atau Singapura, jika ingin minuman yang berbeda, maka kita bisa beli di mesin penjual minuman kaleng atau minuman botolan yang di dalamnya terdiri dari berbagai jenis minuman. Meskipun di Malaysia dan Singapura ada es cendol, di Malaysia  ada es cendol durian, tapi mengenai rasanyastandar aja.

Jika kita ke Jepang, Hongkong dan Macau, akan lebih ekstrem lagi, karena kemanapun pergi makan, ketemunya ya sejenis mie, baik di Jepang yang dikenal dengan istilah Ramen, ada juga Soba, yang juga sejenis mie. Selain itu, di Jepang juga akan banyak ditemui Sushi alias hidangan nasi yang dibalut dengan ikan mentah. Setali tiga uang, di Hongkongpun pasti ketemu makanan jenis mie. Dan bagi yang muslim, agar lebih hati-hati ketika kita beli makanan di restauran atau beli mie instan seduh dalam kemasan, karena 90% dapat dipastikan bumbunya mengandung unsur yang tidak halal. Dan tulisan mengenai unsur yang tidak halal tersebut, tertulis sangat-sangat kecil dalam kemasannya, karena jujur saya sendiri pernah memakannya, karena tulisan itu hampir tidak terbaca, padahal saya sudah pake kacamata, eh ternyata setelah mienya habis, saya temukan tulisan itu, yo wes lah.

Sekalipun di restauran yang ada di hotel, kita tetap harus menanyakan kepada petugasnya apakah makanan yang akan kita ambil halal atau non halal, karena tidak ada pemisahan yang jelas di meja yang berisi makanan yang dihidangkan.

Untuk minuman agak berbeda, di Jepang pasti tidak jauh dari teh macha atau teh hijau khas Jepang atau kalo pengen coba minuman beralkohol, kita bisa pesan sake, tapi jelas gak halal ya bagi kita yang muslim, sedangkan di Hongkong atau Macau kita masih bisa pesan air mineral botolan.

Beda cerita ketika kita ke Thailand, kita akan temukan semua masakannya berasa asam dan pedas. Hal ini karena masyarakat Thailand sangat suka dengan makanan asam dan pedas, baik mo ke Bangkok atau ke Phuket, makanannya sejenis, meskipun dengan berbagai jenis masakan. Meskipun di Thailand juga terdapat makanan yang tidak halal, namun untuk makanan yang ada di restauran hotel, masih dapat dijamin kehalalannya, karena dibedakan antara makanan yang halal dan non halal. Tapi tetap aja bosan kalo lebih dari 3 hari di Thailand dan disajikan dengan makanan yang itu-itu juga.

Ada juga makanan yang terbuat dari berbagai jenis serangga yang bagi orang Indonesia cukup ekstrem, namun jujur saya sendiri gak berani mencobanya dan pesan saya jangan pernah mencoba kalo gak ingin perut kita mual dan muntah-muntah.

Untuk minuman, kita bisa pesan berbagai macam minuman dan tidak ada yang spesial dari minuman yang ada di Thailand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun