Mohon tunggu...
Inovasi

Mengenal Citizen Journalism (Jurnalisme Warga)

16 Maret 2017   20:46 Diperbarui: 17 Maret 2017   06:00 25006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Apa itu Citizen Journalism?

Citizen Journalism adalah aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa (yang bukan wartawan). Citizen Journalism atau dikenal dengan Jurnalisme Warga mempunyai peran aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisis, dan menyebarkan berita serta informasi yang dimiliki. Tipe jurnalisme ini akan menjadi sebuah trenbaru bagaimana warga membetuk berita serta informasi di masa mendatang.

Shayne Bowman dan Chris Willis mempunyai defini dari Citizen Journalism yaitu “... the act of citizens playing an active role in the process of collecting, reporting, analyzing, and disseminating news and information”. Dan terdapat beberapa istilah yang dikaitkan dengan konsep Citizen Jounalism yaitu Public Journalism, Advocacy Journalism, Participatory Journalism, Participatory Media, Open Source Reporting, Distributed Journalism, Citizens Media,serta Grassroot Journalism

Dalam artikel Review Jurnalisme Online tahun 2003, J. D. Lasica mengklarifikasikan media jurnalisme warga ke dalam beberapa tipe:

  • Partisipasi pemirsa, seperti komentar dalam berita online, blog pribadi, foto atau video
  • Berita dan informasi situs-situs independen
  • Situs berita dengan partisipasi penuh atau murni, seperti OhmyNews
  • Kolaborasi situs-situs media, seperti Slashdot, Kuroshin
  • Thin Media,seperti newsletter e-mail
  • Situs penyiaran pribadi (video) seperti, KenRadio

Awal Citizen Journalism

            Website pertama di dunia diluncurkan pada tahun 1991 oleh fisikawan Tim Berners-Lee, tetapi tidak berpengaruh untuk khalayak dikarenakan khalayak tidak dapat ikut berinteraksi. Seiring dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan media makin banyak atau meningkatnya situs yang memudahkan khalayak untuk berinteraksi dengan khalayak lain. Contohnya seperti, WordPress dan BlogSpot,Kombinasi Web 2.0 dan teknologi digital dapat mempublikasikan informasi ke dalam situs web milik sendiri serta mengumpulkan dan menangkap video atau foto yang diposting secara online.

            Fenomena ini tampaknya akan selalu tumbuh, dengan adanya hal tersebut khalayak dapat bekerja layaknya wartawan dengan cara yang disengaja. Dengan adanya internet yang dimiliki oleh khalayak, khalayak mampu menyebarkan informasi dalam bentuk teks, audio, komentar dan analisis.

Bentuk – Bentuk Citizen Journalism

           Steve Outing pernah mengklasifikasikan bentuk-bentuk citizen journalism sebagai berikut:

  • Citizen Journalism membuka ruang untuk komentar publik. Dalam ruang itu, pembaca atau khalayak bisa bereaksi, memuji, mengkritik, atau menambahkan bahan tulisan jurnalisme profesional.
  • Menambahkan pendapat masyarakat sebagai bagian dari artikel yang ditulis. Warga diminta untuk ikut menuliskan pengalamannya pada sebuah topik utama liputan yang dilaporkan jurnalis.
  • Kolaborasi antara jurnalis profesional dengan nonjurnalis yang memiliki kemampuan dalam materi yang dibahas. Tujuannya dijadikan alat untuk mengarahkan atau memeriksa keakuratan artikel.
  • Bloghouse warga. Bentuknya blog-blog gratisan yang dikenal, misalnya ada wordpress, blogger, atau multiply. Melalui blog, orang bisa berbagi cerita tentang dunia, dan bisa menceritakan dunia berdasarkan pengalaman dan sudut pandangnya.
  • Newsroom Citizen Transparency Blogs. Bentuk ini merupakan blog yang disediakan sebuah organisasi media sebagai upaya transparansi. Dalam hal ini pembaca bisa melakukan keluhan, kritik, atau pujian atas apa yan ditampilkan organisasi media tersebut.
  • Stand - Alone Citizen Journalism Site, yang melalui proses editing. Sumbangan laporan dari warga, biasanya tentang hal-hal yang sifatnya sangat lokal, yang dialami langsung oleh warga. Editor berperan untuk menjaga kualitas laporan, dan mendidik warga (kontributor) tentang topik-topik yang menarik dan layak untuk dilaporkan.
  • Stand - Alone Citizen Journalism, yang tidak melalui proses editing.
  • Gabungan Stand - Alone Citizen Journalism Website dan edisi cetak.
  • Hybrid: Pro + Citizen Journalism. Suatu kerja organisasi media yang menggabungkan pekerjaan jurnalis profesional dengan jurnalis warga.
  • Penggabungan antara jurnalisme profesional dengan jurnalisme warga dalam satu atap. Website membeli tulisan dari jurnalis profesional dan menerima tulisan jurnalis warga.
  • Model Wiki. Dalam Wiki, pembaca adalah juga seorang editor. Setiap orang bisa menulis artikel dan setiap orang juga bisa memberi tambahan atau komentar terhadap komentar yang terbit (Yudhapramesti, 2007).

Walaupun Citizen Journalismyang membuat khalayak atau warga, berita yang dibuat mestilah akurat dari segi penulisan dan konten isi, fakta – fakta yang di dapatkan, serta data – data yang dimiliki, karena itu semua memerlukan verifikasi atau cek – ricek data yang dimiliki.

Sumber:

Modul Mata kuliah Jurnalisme Online, Yohanes Widodo.

http://www.sloka.or.id/apa-itu-jurnalisme-warga/ diakses pada tanggal 14 Maret 2017 Pukul 20:40 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun