Mohon tunggu...
Santa Fe Diana Simanjuntak
Santa Fe Diana Simanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menyukai alam, senang bereksperimen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengolahan Lahan hingga Penjualan Hasil Panen Praktikan Dasar Agronomi Universitas Kristen Satya Wacana Tahun 2024

1 Juli 2024   18:42 Diperbarui: 1 Juli 2024   18:43 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dasar agronomi merupakan praktik yang dilakukan dalam upaya memproduksi tanaman serta pengelolaan lahan untuk mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan. Awal dimulainya praktik ini yaitu dengan melakukan pembagian lahan yang sudah ditentukan di lahan Salaran sesuai dengan kelompok masing-masing. Pembagian jenis tanaman komoditas utama, tumpang sari dan juga tanaman pagar juga sudah ditentukan sesuai kelompok masing-masing. Pada kelompok 11 diperoleh tanaman utama cabai, tanaman tumpang sari dengan kale, dan tanaman pagar yaitu serai. Sebelum dilakukannya pengelolaan tanaman, pertama-tama kita melakukan pengelolaan lahan. Pengelolaan lahan dilakukan dengan menggunakan traktor yang sudah di sediakan fakultas sebagai fasilitas praktik lapangan. Lahan di bersihkan dari gulma terlebih dahulu dengan menggunakan traktor ber-implemen Slicer.

Slicer merupakan implemen atau alat pemotong rumput yang digunakan untuk membersihkan lahan dari rumput dalam waktu singkat. Seperti namanya slicer berupa pisau-pisau tajam yang di rancang guna pemakaian di lahan agar dapat mempersingkat waktu dalam membersihkan lahan.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Selanjutnya implemen yang digunakan yaitu diskflow, dislflow merupakan implemen atau alat berbentuk piringan depan belakang yang bertujuan untuk membalik tanah. Tujuan dilakukannya membalik tanah yaitu, untuk memperbaiki struktur tanah sebelum dilakukannya penanaman.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Implemen terakhir yang di gunakan setelah diskflow, yaitu rotary. Rotary merupakan implemen atau alat yang digunakan untuk menggemburkan tanah yang sudah di balik. Hal ini dilakukan agar tanah lebih mudah gembur tanpa harus di gemburkan secara manual.

Setelah semua implemen sudah digunakan dan tanah pada lahan sudah terlihat gembur. Langkah selanjutnya, dilakukan pembuatan bedengan dengan memberi garis lurus pada bedengan dengan tali rafia. Selanjutnya bedengan di bentuk dan dirapihkan menyesuaikan ukuran mulsa yang akan di gunakan.

 

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Setelah bedengan terbentuk, terlebih dahulu bedengan di beri dengan pupuk organik yaitu pupuk kandang. Sebelum dilakukannya penanaman, pemberian pupuk organik sangat perlu untuk menambahkan unsur hara yang ada di dalam tanah. Sehingga pada saat tanaman sudah mulai di tanam, nutrisi yang akan di dapat oleh tanaman tercukupi. Kemudian ratakan pupuk dengan tanah dan ratakan juga  bagian permukaan bedengan.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Pemasangan mulsa dilakukan apabila bedengan sudah sampai di tahap perataan permukaan. Di tahap ini mulsa di pasang menyesuaikan ukuran panjang bedengan. Setelah itu antar ujung mulsa digulung menggunakan kayu agar mulsa dapat terpasang dengan baik. Kemudian, bagian ujung mulsa yang sudah tergulung di kunci dengan menggunakan pasak, dan di lanjut dengan pemasangan pasak di bagian kanan dan kiri bedengan. 

Penggunaan pasak bertujuan untuk mengunci mulsa pada bedengan agar mulsa tidak terlepas saat ada angin kencang. Mulsa dipasang dengan tujuan pengendalian pertumbuhan pada gulma, sehingga tanaman yang akan ditanam dapat tumbuh tanpa adanya persaingan, dan di harapkan tanaman yang ditanam dapat tumbuh secara kompak dan maksimal. Selanjutnya mulsa di lubangi dengan pelubang mulsa, untuk persiapan sebelum dilakukannya penanaman.

Setelah dilakukan pelubangan pada mulsa, langkah selanjutnya yaitu melakukan penanaman bibit cabai sebagai tanaman utama dan penanaman bibit kale sebagai tanaman tumpang sari yang terlebih dahulu sudah di lakukan penyemaian di Kebun Kartini. Penanaman dilakukan dengan membuka tanah pada lubang bedengan dan dilanjut dengan peletakan bibit kemudian tanah kembali ditutup. Dilakukan hal berulang pada semua lubang tanam yang ada di bedengan.

Selain penanaman di lahan, penanaman secara hidroponik juga di lakukan di greenhouse yang ada di Salaran. Untuk tanaman yang di tanam secara hidroponik hanya menggunakan tanaman kale dikarenakan keterbatasan pipa hidroponik. Selain itu, penanaman secara hidroponik juga dilakukan oleh kelompok lain. Sehingga, setiap kelompok hanya mendapat satu blok pipa dengan 20 netpot.

Langkah terakhir yang dilakukan yaitu perawatan tanaman hingga ke proses penjualan. Pada tahap ini, bibit kale yang ditanam di lahan masi memerlukan banyak air. Penyiraman pada kale dilakukan setiap hari. Sedangkan, pada bibit cabe dilakukan penyiraman dua hari sekali dan pada saat hujan turun, penyiraman dilakukan di hari berikutnya. Untuk penyiraman dilakukan di pagi atau sore hari, hal ini bertujuan untuk menghindari terik matahari yang dapat mengakibatkan stress pada tanaman, penyiraman pagi atau sore hari juga dilakukan untuk menghindari penguapan air berlebihan yang dapat menyebabkan tanah menjadi cepat kering dan berakibat tanaman tidak dapat menyerap air secara maksimal.

Sumber: Dokumen Pribad
Sumber: Dokumen Pribad

Di minggu terakhir praktikum, usia pada kale dan cabe mencapai 2 bulan. Akan tetapi proses panen yang dilakukan hanya pada tanaman kale nya saja baik yang di lahan maupun di greenhouse. Pada umumnya kale dapat dipanen pada saat kale berumur 55-75 hari. Sehingga panen yang dilakukan masih terbilang muda, tetapi sudah dapat untuk di konsumsi. Kemudian, hasil panen yang kita dapatkan di jual melalui Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) yang di gelar di kampus Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga selama 3 hari.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Para perwakilan praktikan dari setiap kelompok yang berkenan menjaga dan menjual berbagai aneka sayur hasil panen hingga habis terjual dengan harga yang lebih terjangkau.

Dasar-dasar Agronomi

Kelompok 11: 

1. Athallah Jauhar Rafif (512021006)

2. Chris Glen Natanael M. (512022006)

3. Santa Fe Diana S. (512022028)

4. Dinda Childtrya Febrianti (522022019)

5. Nanda Setiawan S. (522022025)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun