Jika kita cape untuk berenang, kita bisa duduk di pinggir tempat pemandian dan ikan-ikan akan berdatangan untuk menerapi kita, jadi selain sebagai tempat pemandian, tempat ini bisa digunakan sebagai tempat terapi juga.
Pemandian Kali Odo ini memiliki kedalaman +1,7 meter. Jadi untuk anak-anak butuh didampingi oleh orang tua terlebih lagi untuk yang belum bisa berenang, namun jangan khawatir, di dekat jembatan ada area khusus untuk anak-anak dengan jembatan untuk anak-anak bermain yang terletak di tengah-tengah area pemandian anak.
Hal unik lainnya jika airnya tenang kita bisa melihat batu-batuan yang ada di dasar kali, dan air ini juga terasa sejuk namun tidak bisa digunakan untuk dikonsumsi langsung yaaa...
Menurut Darodji (Ketua MUI Jateng) Air yang ada pada tempat pemandian ini keluar dari mata air di hulu sungai, Air dari Sumber Mas Kali Odo juga digunakan untuk mengairi tidak kurang dari 50 hektar sawah setempat yang tersebar di tiga desa. Yakni Desa Gedangan, Desa Rowosari dan Desa Sraten.
Pada saat saya berenang disana saya melihat beberapa aktivitas selain berenang yang dilakukan disana, diantaranya ada yang mencuci muka dan ada yang shampooan di dalam kali bahkan ada juga yang membawa drum besar untuk menyedot air yang bisa dikatakan merupakan sumber air bagi warga sekitar yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mandi, mencuci, dan lain sebagainya.
Ada fakta unik juga mengenai Kali Odo loh, nyatanya pada saat musim kemarau tiba, air di Kali ini penuh bisa dikatakan deras, tetapi sebaliknya pada saat  musim hujan tiba, air di Kali ini mengalami surut, entah apa penyebabnya tetapi yang pasti objek wisata pemandian ini sangan di rekomendasikan terlebih lagi saat musim kemarau.
Jadi, selain berfungsi untuk rekreasi, Kaliodo juga berfungsi secara konservasi, pembelajaran, petualangan, ekowisata pemandangan dan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H