Ada kalimat yang mengatakan "banyak uang salah, sedikit uang juga salah". Berbicara mengenai uang memang seolah tidak pernah ada habisnya, terlebih bagaimana mengelola uang yang cukup menguras pikiran. Bagi Gen Z atau "anak zaman now", tantangan finansial bagi mereka saat ini kian berat dimana begitu banyak produk keuangan yang menawarkan aneka kemudahan yang membuat tergiur tanpa berpikir panjang.
Bahkan di awal tahun 2024 kendala yang dialami oleh Gen Z sekarang ini sempat menjadi topik hangat yaitu mereka kesulitan untuk membeli rumah dilandasi harga tanah yang semakin tinggi tidak berbanding dengan segi pendapatan serta prilaku Gen Z yang konsumtif.
Nah ngomongin soal mengelola kekuangan, ada yang menarik nih hari kemarin atau 24 Mei 2024. Kompasiana mengadakan acara bertajuk "Ngobrolin Financial di Ketemu Sahabat Bareng ADIRA FINANCE". Dalam acara tersebut hadir sebagai narasumber antara lain, Ayu Sara Herlia Financial Literacy Specialist - Founder @mamaber.uang, Indra Meyman Harefa - Head of Regional Non Auto Business Adira Finance, dan Dwi Nopianto - AXI Adira Finance.
Obrolan asyik nan menarik ini pun dimulai dengan tips keuangan bagi Gen Z. Bahwasanya tidak menjadi masalah bagi Gen Z berprilaku konsumtif, namun penting sebagai catatan agar pribadi untuk pandai-pandai mengelola keuangan. Contohnya seperti membeli sesuatu  lebih berdasarkan fungsi, bukan gengsi.
Kemudian apabila Gen Z ingin menggunakan produk keuangan maka pilih produk keuangan yang legal atau terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Jangan pernah tergiur oleh produk keuangan ilegal yang besar kemungkinan hanya akan menambah masalah kedepannya.
Gen Z juga bisa mengupayakan untuk gemar menabung. Kembali untuk membudayakan menabung memang tidaklah mudah dan perlu komitmen besar diawal. Namun budaya tersebut bisa kiranya dimulai dengan cara sebagai berikut :
- Tentukan persetase berapa jumlah yang ditabung dari pendapatan.
- Buat list tujuan keuangan pribadi, seperti membuat list pengeluaran rutin bulanan dibandingkan jumlah pendapatan.
- Budget tracking/evaluasi apa dan kemana saja pengeluaran digunakan.
- Sisihkan pengeluaran untuk investasi/aset.
- Sisihkan pengeluaran untuk hal yang tidak terduga.
Cara diatas ini dipandang ideal bagi Gen Z yang secara pendapatan memang pas-pasan untuk memulai menabung, yaitu dengan mengkalkulasi sebelumnya jumlah dari seluruh pengeluaran dan menggunakan sisa dari pendapatan untuk ditabung.
Lantas bagaimana jika Gen Z membutuhkan dana darurat namun di lain sisi masih banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi? Tenang, untuk menjawab pertanyaan itu ADIRA Finance menawarkan solusi dengan menghadirkan produk keuangan Sahabat Dana Tunai klik di sini.
Sekilas mengenai Sahabat Tunai ADIRAÂ Finance adalah fasilitas pinjaman dana dengan jaminan BPKB kendaraan Motor atau Mobil untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat produktif, seperti modal usaha, nikah, dan konsumtif (non-produktif), seperti biaya renovasi rumah, wisata/perjalanan, pendidikan, kesehatan, dan kenduri (perayaan, sunatan, kelahiran, dll) dengan pencairan dana langsung kepada pelanggan.
Gen Z pun tidak perlu ragu karena Sahabat Dana Tunai ADIRA Finance memiliki beragam keunggulan, diantaranya :
- Terdaftar di OJK
- Memiliki cabang di seluruh Indonesia
- Proses pinjaman sangat mudah dan cepat
- Bunga sangat kompetitif
- Banyak program menarik
Tips berikutnya dalam mengelola keuangan ialah bahwa segala pengeluaran itu dapat teratasi jika pribadi berupaya pula menambah pendapatan dengan mencari beragam peluang, seperti membuka usaha, menjadi affiliate, ojek online, dan sebagainya.
Merujuk hal itu ADIRA Finance turut menawarkan kepada siapa dan dari kalangan manapun untuk bergabung menjadi Agen AXI. Begitu banyak benefit yang didapatkan dengan menjadi Agen AXI, seperti insentif, Business Reward, dan Business Trip.
Selayaknya hukum Ekonomi berkata bahwa "semakin besar pendapatan maka semakin besar pula pengeluaran". Alhasil poin utama dari mengelola keuangan ialah bukan seberapa besar pendapatan, melainkan seberapa besar sisa dari pendapatan serta memprioritaskan apa dan mana saja kebutuhan baik sekarang maupun yang akan datang.
