Bahkan konsekuensi yang kurang mengenakkan bisa saja diterima oleh aparat yang berkewajiban menindak si pemilik plat dewa dikarenakan ancaman balik si pemilik karena mengenal orang penting. Jadi kiranya enggak usah heran bilamana banyak pelanggar lalu lintas suka mengancam balik aparat karena mereka menganggap cara tersebut efektif.
Jadi pada kesimpulannya permasalahan kendaraan bermotor dengan "plat dewa" ini ialah prihal arogansi si pemilik kendaraan yang bisa dibilang juga dimiliki oleh pemilik kendaraan bermotor plat umum.
Anda sering lihat kendaraan bermotor nerobos lampu merah, masuk jalur TransJakarta, lawan arah, parkir di sembarang tempat, lampu kendaraan mati, kendaraan tidak layak pakai, plat bodong, dan lain-lain sebagainya. Bukankah mereka lebih dewa?
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H