Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

"Good Guy With A Gun", Setiap Individu Bukan John Wick

25 Juni 2022   09:35 Diperbarui: 25 Juni 2022   09:53 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Senjata Api (Kompas)

Jika Anda membaca artikel ini maka Penulis terangkan bahwa "Good Guy With A Gun" bukanlah judul film, lagu, atau karya lainnya. Good Guy With A Gun sejatinya sebuah ide di negeri Paman Sam sana dimana memperkenankan individu-individu yang dikategorikan "baik" sehat fisik dan mental untuk memiliki senjata api guna menghadapi situasi darurat.

Seperti Anda-anda ketahui bahwa Amerika dalam beberapa tahun belakangan ini menghadapi situasi serius akan terjadinya rentetan kasus penembakan massal. Dikutip dari ABC News berita 4 hari lalu, kurang lebih 6 orang tewas dan 42 orang cedera dalam sepekan dalam kasus penembakan massal yang terjadi di Amerika.

Dan mungkin kasus yang disorot sampai saat ini ialah prihal kasus penembakan massal yang terjadi di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas, 19 anak-anak dan 2 orang dewasa tewas saat pelaku Salvador Ramos 18 tahun menghampiri sekolah dan memberondong peluru para penghuni Sekolah Dasar dengan senapan serbu AR-15 dimana sebelumnya ia menembak mati neneknya.

Kasus penembakan massal di Sekolah Dasar Robb ini pun menjadi ramai, berbagai media lokal menyoroti akan lambatnya respon penegak hukum setempat, begitu mudahnya individu di Amerika mendapatkan senjata api, pro kontra kepemilikan senjata api yang dibumbui oleh isu politik akan arti kebebasan di Amerika sana, hingga ide konyol mengenai "Good Guy With A Gun".

Kenapa hal ini menarik Penulis bahas? Karena sejatinya dibalik alasan akan kepemilikan senjata api ini apakah itu untuk menjaga diri maupun hak sebagai individu yang berlandaskan hukum bahwa isu ini tidak lepas dari sisi ekonomi.

Dikutip dari Forbes. Tahun 2021 lalu, warga Amerika kurang lebih membeli 19,9 juta senjata api atau 6 sejata api untuk setiap 100 warga Amerika. Nilai ini kiranya turun dibandingkan tahun 2020 sebesar 22,8 juta, namun sudah cukup besar dibandingkan penjualan saat sebelum pandemi di tahun 2016 sebesar 16,7 juta.

Bisa dibilang saat ini Amerika sedang terbelah prihal kepemilikan senjata api. Ada kalangan yang menginginkan agar izin kepemilikan senjata api lebih diperketat lagi, ada kalangan yang tidak setuju izin kepemilikan senjata diperketat, dan ada kalangan yang memberikan ide atau solusi tidak masuk dinalar dimana salah satunya menurut Penulis yaitu "Good Guy With A Gun".

Penulis coba uraikan. Secara logika menempatkan individu yang memiliki kapabilitas menggunakan senjata api guna menghadapi situasi darurat guna mengantisipasi penembakan massal maka menurut Penulis merupakan sebuah ide yang gila.

Pertanyaannya sederhana. Pertama, bagaimana menyatakan bahwa individu itu layak atau memenuhi syarat secara kepribadian untuk memiliki dan membawa senjata api? Kiranya pembaca bisa membedakan antara memiliki dan membawa.

Kedua, bagaimana menyatakan bahwa individu itu layak atau memenuhi syarat untuk menggunakan senjata api?

Penulis sekadar bertanya, apakah Anda seorang John Wick dimana mempunyai kapabilitas menggunakan beragam senjata api, memiliki survivabilitas yang tinggi, serta mampu menghadapi situasi darurat kapan dan dimanapun? Perlu diingat bahwa piawai dalam menggunakan senjata api bukan layaknya Anda bisa mengendarai kendaraan bermotor lalu kemudian Anda membuat SIM agar dapat bebas berkendara kemana saja.

Dan terakhir ialah apakah Anda memiliki kepedulian yang tinggi dan siap mengorbankan diri Anda untuk keselamatan orang lain layaknya seorang superhero?

Ide "Good Guy With A Gun" ini pun menjadi janggal pada akhirnya bahwa tidak semua individu siap dengan kondisi itu semua dan mungkin hanya segelintir orang yang memiliki keahlian tersebut dan bersedia diri menerima konsekuensi saat situasi darurat terjadi.

Apabila ide itu diimplementasikan maka akan muncul pertanyaan lain yaitu berapa banyak jumlah orang-orang baik itu perlu diturunkan di seluruh kawasan Amerika guna mengawasi dan melindungi, berapa besar anggaran negara yang musti dikeluarkan, dan apakah ada jaminan mampu mengantisipasi serta mengurangi peristiwa penembakan massal nantinya?

Jika diamati lebih lanjut nampaknya prihal isu kepemilikan senjata api di Amerika ini akan berlangsung alot. Namun titik puncaknya semua ada pada keputusan para petinggi negara itu sendiri, apa yang terbaik untuk negara dan rakyatnya.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun