Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kasus Robot Trading yang Semakin Digoreng

30 Maret 2022   08:22 Diperbarui: 30 Maret 2022   08:27 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiranya Penulis tidak perlu berpanjang lebar dan sebagaimana pula para pembaca ketahui bahwa penyidikan terhadap kasus penipuan robot trading sedang dilakukan oleh aparat berwajib merujuk pada laporan para korbannya.

Beberapa kasus robot trading sudah menetapkan para tersangka dan sedang diusut kemana aliran dana (hasil penipuan) digunakan, untuk selanjutnya dilakukan penyitaan agar proses ganti rugi kepada korban bisa dilakukan sesuai sistem aturan yang berlaku.

Oke sampai disini kiranya jelas bahwa poin utama dari kasus penipuan robot trading mayoritas masih dalam proses dan timbul kasus baru penipuan semacam ini kedepannya tergantung kepada ada tidaknya laporan (korban).

Mengacu kepada gambaran diatas, Penulis sebagai publik justru bertanya-tanya "sebetulnya apa yang sedang terjadi"?

Dalam konteksnya begini, robot trading dicap ilegal, dugaan penipuan, ada korban, ada tersangka, dan ada aset atau nominal yang jumlahnya sangat besar. Namun yang jadi pertanyaan disini ialah, siapa-siapa sajakah korbannya dan dari kalangan mana saja mereka?

Logikanya, apakah yang menjadi korban adalah mereka dari kalangan mampu, terpelajar, menengah ke bawah, minim informasi, ataukah mereka yang memang secara sadar berupaya mencari peluang agar dapat kaya mendadak dari aktivitas diatas?

Mengacu kepada motiv pribadi maka pertanyaan selanjutnya ialah jikalau mereka yang melakukan aktivitas robot trading adalah mereka secara sadar berupaya mencari peluang agar dapat kaya mendadak, apakah sewajarnya uang mereka kembali?

Kenapa Penulis katakan demikian? Perlu pembaca ketahui bahwa ada garis pembeda antara bermain dan berjudi.

Jika Anda bermain, maka Anda akan memperhitungkan setiap langkah agar peluang menang semakin besar. Contoh saja, bermain monopoli. Anda pasti berpikiran strategis, berapa nominal yang Saya gunakan untuk membeli aset dan menyimpan sejumlah nominal untuk mewanti-wanti resiko yang hadir dari pihak lawan, kartu kesempatan, dan dana umum. Kita bicara risk management.

Tetapi jika Anda berjudi, maka Anda tidak akan berpikir panjang dengan langkah yang Anda ambil, apakah hasilnya bakal menang atau kalah. Logis Anda memutuskan all out berpikir untuk dapat kaya mendadak, tetapi saat kalah kemudian Anda minta ganti rugi. Dengan kata lain, jika pribadi Anda demikian maka tidak ada jaminan Anda akan lebih berhati-hati dengan penipuan berkedok lain, karena Anda merasa yakin bahwa saat melapor maka uang Anda akan kembali. Enak ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun