Kala itu ia mengungkapkan bahwa Kemendag telah melakukan berbagai kebijakan untuk mengontrol harga minyak goreng di pasaran. Sayangnya, kebijakan tersebut tidak efektif karena ulah oknum mafia minyak goreng.
Lutfi mengaku memiliki keterbatasan kewenangan untuk mengusut tuntas masalah mafia dan para spekulan minyak goreng.
Dia meminta bantuan kepada Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri untuk menindak mafia dan para spekulan minyak goreng tersebut. - Kompas.com
Kiranya wajar bilamana permohonan maaf Mendag Muhammad Lutfi menjadi ragam olokan netizen di media sosial. Kok bisa ya Pemerintah dengan segala resources yang dimilikinya sampai-sampai tidak mampu menghadapi mafia minyak goreng?
Bukankah Kementerian dan elemen pemerintahan didalamnya bisa bekerjasama untuk menyingkap, mengusut serta menindak siapa-siapa saja mafia dibalik kelangkaan minyak goreng?Â
Lantas kalau HET dicabut, kemudian minyak goreng melimpah di pasaran, lalu bagaimana cara mengusut dugaan mafia yang dimaksud? Bagaimana caranya menuntut pihak-pihak yang bermain curang sedangkan tidak ada bukti real bahwa mereka telah melakukan penimbunan minyak goreng dan menyebabkan kelangkaan?
Boleh-boleh saja selaku Menteri meminta maaf dengan apa yang terjadi dan hal itu patut diapresiasi, namun hal itu bukan berarti Kementerian lepas tangan dan membiarkan fenomena akan minyak goreng ini dikuasai oleh mafia rakus nan serakah. Sangat dinanti-nanti perkembangan selanjutnya, jangan sampai dugaan mafia minyak goreng ini nantinya hanya menguap tak berbekas.
Entah apa yang terjadi dibalik layar, fokus utama ialah masyarakat mau tidak mau menerima kenyataan bahwa harga minyak goreng kemasan kembali tinggi. Suka tidak suka, ketika Anda butuh maka Anda harus membelinya. Berat sudah pasti, apalagi minyak goreng merupakan komoditi harian yang dibutuhkan oleh setiap rumah tangga.
Apakah dengan membeludagnya minyak goreng kemasan di pasaran maka akan mendorong turunnya harga sesuai prediksi prinsip mekanisme pasar? Tentu hal tersebut perlu proses pembuktian, karena jika dugaan adanya mafia minyak goreng menguasai pasar maka rasa-rasanya kecil harapan masyarakat akan kembali merasakan minyak goreng murah.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H