Mengacu pada upaya Pemprov DKI guna mengatasi banjir Jakarta sebagai warga maka Penulis apresiasi. Akan tetapi menurut pandangan Penulis langkah untuk mengatasi banjir Jakarta perlu dikerjakan dengan cermat bukan ugal-ugalan seperti sekarang ini.
Penulis berkata ugal-ugalan tentu toh bukan sembarang bicara. Berdasarkan apa yang Penulis amati di lingkungan Penulis tinggal, baik pengerjaan pelebaran saluran air maupun sumur resapan bak kapal pecah. Apa yang sudah bagus diacak-acakin seolah mencari proyek yang dapat dikerjakan selanjutnya.
Beberapa hal yang Penulis temui di lapangan :
1. Mohon maaf sebelumnya, pertama-tama Penulis mempertanyakan bagaimana Pemprov DKI dalam menseleksi kontraktor yang menjalankan proyek ini? Penulis merasa miris dengan gambaran nominal proyek yang tidak kecil ini kok sama sekali tidak ada pengawasan maupun evaluasi kinerja di lapangan. Apa dirasa cukup hanya terima laporan bahwa proyek telah selesai oleh kontraktor?
Kemudian Penulis melihat bahwa pengerjaan proyek pelebaran saluran air dan sumur resapan tidak terorganisir dengan baik. Sebagai gambaran pengerjaan pelebaran saluran air yang condong berantakan karena tidak melibatkan instansi lain semisal PLN, Telkom, PAM, dan Dinas Pertamanan.
Mereka mengeruk tanah guna pelebaran saluran air tanpa memperhatikan apa yang mereka keruk itu terdapat begitu banyak instalasi (listrik, air, jaringan telepon) maupun aneka pohon yang tertanam. Alhasil timbul beberapa insiden seperti dinding halaman depan rumah warga roboh hingga bocornya instalasi PAM. Kok sebegitu tidak profesionalnya ya?
2. Bukan saja berantakan dalam pengerjaan proyek, tetapi mereka juga tidak rapih dalam penyelesaian.
Sebagai gambaran setelah saluran air diperlebar maupun sumur resapan telah selesai dibuat, nampak sekali bekas-bekas pengerjaan yang seolah ditinggal begitu saja. Seperti tanah hasil galian yang dibiarkan menumpuk berantakan di pinggir jalan maupun yang mengotori jalan.
Kenapa hal ini Penulis sorot? Bukan saja sisa tanah kerukan menyebabkan debu dimana-mana, tetapi mereka bekerja disaat musim penghujan maka otomatis tanah bekas hasil kerukan tersebut dapat berbahaya bagi pengguna jalan karena menyebabkan jalanan licin. Apakah ada upaya untuk membereskan hal ini? Tidak sama sekali.