Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Benar Memberi Makan Kucing Menambah Rezeki?

4 November 2021   09:04 Diperbarui: 4 November 2021   09:16 2865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa benar memberi makan kepada hewan kucing maka menambah rezeki? Sontak Penulis berusaha menerka-nerka darimana pemikiran tersebut berasal dengan menyatakan bahwa apa yang dilakukan betul terealisasi.

Berkaca dari kegiatan memberi makan hewan kucing, mungkin tak sedikit dari Anda-anda melihatnya di jalanan bahkan turut serta melakukannya. Dalam konteks memberi makan hewan kucing Penulis menilai seratus persen tidak ada yang salah mengenainya, namun yang jadi perdebatan ialah dengan memberi makan hewan kucing maka akan memudahkan maupun melancarkan rezeki seseorang yang melakukannya menurut pandangan Penulis bahwa ada yang perlu diluruskan disini.

Sebelum membahas materi utama, Penulis mengajak para pembaca menelaah lebih dalam prihal apa yang ada dibenak pribadi. Dari apa yang Penulis pelajari bahwa manusia lahir ke dunia ini memiliki tujuan, dan dalam konteks hidup sebagai manusia beragama maka kita mengenal konsep "vertikal dan horizonal".

Apa itu konsep "vertikal dan horizontal"? Yaitu konsep kehidupan dimana manusia seutuhnya menyadari bahwa dalam hidup perlu menjaga hubungan baik itu manusia dengan Allah serta manusia dengan manusia.

Menjaga hubungan baik kepada Allah maupun manusia merupakan aspek penting dalam keberlangsungan hidup manusia dan musti berjalan seimbang. Mengapa perlu seimbang, tentu ada alasannya.

Jika kita gali lebih lanjut, apabila seseorang lebih memprioritaskan hubungannya kepada Allah tetapi di satu sisi ia mengenyampingkan hubungan dengan manusia sekitar maka sekiranya hal tersebut akan menimbulkan ketidakselarasan akan iman dan ahlaknya serta bagi kehidupannya.

Sebagai gambaran, seseorang nampak rajin beribadah, rajin bersedekah, aktif mengikuti kegiatan keagamaan, namun di lain sisi orang itu dalam lingkungannya dikenal sombong layaknya karakter bang Madit dalam sinteron, atau ia melakukan tindak kriminal seperti koruptor, ia tidak menghormati orangtuanya ibarat Maling Kundang, dan prilaku buruk lainnya maka hal tersebut mencerminkan orang itu memiliki berkepribadian tidaklah baik.

Sebaliknya pula jika seseorang dalam kehidupan sosialnya dipandang baik seperti bergaul dengan siapapun, rendah hati, suka mengikuti kegiatan sosial, rajin memberi makan kucing atau hewan lain, akan tetapi hubungan ia sebagai manusia dengan Pencipta-nya (Allah Swt) tidak bagus dalam hal ini ia lalai dalam beribadah dan dalam konteks melakukan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi larangan-Nya maka tentu tidak bisa dibenarkan karena sejatinya hidup di dunia hanyalah sebuah palang perlintasan kepada kehidupan yang kekal.

Lantas pertanyaannya ialah apa hubungan antara memberi makan hewan kucing dengan konsep vertikal dan horizontal ini?

Kembali jika kita merunut pada poin-poin diatas bahwasanya jelas konsep vertikal dan horizontal memiliki peran penting dalam membentuk individu. Manusia yang dekat kepada Allah maka sejatinya ia wajib pula menjaga hubungan baik dengan manusia tanpa terkecuali, begitupun sebaliknya.

Lalu apa hubungannya dengan rezeki? Toh kita bersama tahu bahwasanya rezeki bukan ibarat buah durian runtuh. Segala sesuatu di dunia bahkan sehelai daun berjatuhan dari pohon merupakan kehendak Allah Swt. Dan dalam mendistribusikan rezeki maka Allah tidaklah sendirian karena ada peran manusia disana.

Sebagai gambaran. Sebenci Anda terhadap kepribadian bos di kantor, secara sadar Anda tahu bahwa ia adalah manusia yang menggaji Anda untuk bekerja dan gaji itu Anda gunakan untuk menghidupi keluarga. Kemudian seyakin apapun Anda tidak percaya keberadaan Allah, seratus persen tidak akan ada rezeki datang bilamana Anda hanya menunggu berdiam diri dibawah pohon.

Dengan memahami konteks vertikal dan horizontal maka manusia sadar betul bahwa ia memiliki peran dalam hidup, manusia sadar bahwa dunia tidak mungkin berjalan hanya dengan manusia seorang, manusia sadar bahwa dunia tidak dapat baik hanya dengan usaha seorang, dan lain-lain sebagaimana hidup berputar diantara nikmat yang Allah berikan kepada manusia, seperti kesehatan, umur, rezeki, keluarga, dan sebagainya.

Sebagaimana pula manusia sadar konsep vertikal dan horizontal merupakan prioritas maka manusia disitu tahu bahwa dalam hidup ada ciptaan-ciptaan Allah yang perlu manusia jaga dan tidak hanya berfokus pada kucing semata. Toh Bumi ini ciptaan Allah dan ada mahluk-mahluk hidup yang lain juga ciptaan Allah.

Pada hakikatnya apa, kita sadar betul bahwa rezeki Allah itu Maha Luas. Dengan menjaga hubungan baik dengan Allah sama dengan kita menjaga hubungan baik dengan segala macam sumber baik itu rezeki, ampunan, ridho, dan dengan kita menjaga hubungan baik dengan sesama mahluk Allah maka insyaallah melancarkan segala urusan pribadi di dunia dan menjadikan pribadi yang bermanfaat.

Sebagai pengakhir, janganlah kita sebagai manusia mengkotak-kotakkan bahwa rahmat Allah itu datang dari satu arah saja karena sejatinya rahmat yang Allah berikan tak terbatas dan bisa datang dari manapun. 

Tak salah untuk memberi makan kucing guna tujuan melancarkan rezeki, mendapatkan ampunan dan ridho Allah, namun perlu diingat mana yang harus lebih diprioritaskan. Karena diantara kucing-kucing kelaparan masih banyak manusia yang memerlukan bantuan, masih banyak manusia yang perlu kita jaga hubungannya, masih banyak manusia yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang, dan hal bermanfaat lain sebagainya. Jika hal tersebut telah Anda-anda tunaikan maka tidak ada salahnya untuk berbuat banyak kepada kebaikan yang lain.

Oleh karena itu ingatlah bahwa selalu ada jalan bagi manusia yang mau berusaha (ikhtiar) dan bagi mereka yang mendekatkan diri kepada Allah.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan karena kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun