Namun Penulis ingatkan kembali bahwa proyeksi dampak ekonomi ini dapat terwujud bilamana tidak ada kendala didalamnya.
Sebagai catatan hingga kini tak hanya Indonesia maupun belahan dunia yang lain masih belum lepas dari ancaman akan pandemi Covid-19. Walau betul tercatat kasus Covid-19 Jakarta saat ini dapat dikontrol, akan tetapi dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan sampai pada jadwal perhelatan Formula E diadakan kondisi pandemi Covid-19 di Jakarta masih-lah tanda tanya besar.
Oke-lah jika pihak Pemprov DKI berkata kami akan berkomitmen memonitor dan menjaga pandemi Covid-19 di Jakarta agar dapat terus terkontrol sampai hari-H perhelatan Formula E. Namun demikian Penulis yakini bahwa kalkulasi proyeksi akan dampak ekonomi dari Formula E tetap tidak akan mencapai seratus persen dikarenakan oleh ancaman pandemi Covid-19.
Itu fakta yang tidak bisa dipungkiri oleh Pemprov DKI, bahkan sangat memungkinkan kalkulasi dampak ekonomi bisa salah dan malah merugi.
Secara kesimpulan dampak ekonomi dari perhelatan Formula E bisa dikatakan masih di awang-awang. Konteks dampak positif ekonomi dari perhelatan Formula E pun cenderung kepada dampak makro bukan mikro atau hanya akan dirasakan oleh segelintir pihak tetapi tidak kepada mereka masyarakat golongan menengah-bawah.
Kalaupun ada dampak mikro-nya, itupun hanya dalam skala sangat-sangat terbatas atau kalangan tertentu, semisal stand penjual merchandise yang telah didata oleh pihak Pemprov DKI. Sederhana saja, apa mungkin penjual starling (kopi keliling) bakal merasakan dampak perhelatan Formula E? Apakah mungkin Pemprov DKI sampai berniat melonggarkan protokol kesehatan dan mengabaikan keselamatan demi mengoptimalkan dampak ekonomi dari Formula E disaat pandemi Covid-19 masih mengancam? Penulis yakin tidak, kalau dipaksa pun maka yang ada justru celaka.
Dibalik kisruh akan rencana perhelatan Formula E di Jakarta pada tahun 2022 ini Penulis nilai memang kental sekali dengan intrik politis ketimbang menelaah seberapa besar manfaatnya.Â
Poin yang kerap disinggung ialah jika perhelatan Formula E ini terlaksana maka secara tidak langsung akan menambah pamor Gubernur DKI Anies Baswedan serta menjadi amunisinya untuk melaju di Pilpres 2024 mendatang.Â
Tetapi dalam benak Penulis katakan apa betul demikian? Penulis melihat jadi atau tidaknya perhelatan Formula E tidak akan berdampak apa-apa kepada pamor Anies Baswedan. Perhelatan Formula E lebih kepada cerminan pemenuhan ambisi dan hambur anggaran (promosi) dilandasi oleh kebutuhan hiburan segelintir kalangan agar gaung kendaraan listrik agar lebih terdengar di Indonesia.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H