Cerita diawali dengan penggalan kisah hidup LeBron James saat remaja hingga sukses menjadi NBA Superstars. Berdasarkan pengalamannya, LeBron belajar bahwa untuk meraih kesuksesan maka seseorang tidak hanya menekuni bidang yang ia segani melainkan pula perlu dibarengi dengan fokus kepada tujuan serta menghilangkan segala sesuatu yang dapat mengganggu konsentrasi.
Hal itulah mengapa hidup LeBron seakan-akan serba serius dan sebagai seorang ayah, ia ingin anak-anaknya meraih kesuksesan serupa dengan cara yang ia capai.
Namun tidak demikian dengan Dom, anaknya kedua. Dom menyenangi permainan basket, akan tetapi ia memiliki minat lain yaitu sebagai seorang programmer untuk membuat aplikasi permainan digital. Perbedaan visi antara keinginan LeBron dan Dom membuat gap diantara keduanya.
Sementara itu di lain tempat, Warner Bros. Pictures memiliki sebuah AI (artificial intelligence) bernama Al G. Rhythm (layaknya Jarvis atau Ultron dalam Avengers) yang menginginkan agar diakui eksistensinya oleh para manusia. Oleh karenanya Al G. Rhythm merencanakan cara agar mencapai tujuannya tersebut dengan membuat skema memanfaatkan ketenaran LeBron James.
Tetapi saat WB Pictures mengajak kerjasama, LeBron James menolak tawaran itu. Al G. Rhythm yang murka mengetahuinya, kemudian menculik Dom kedalam dunia digital dan menantang LeBron untuk bertanding basket. LeBron pun harus menemukan tim basket demi mengalahkan Al G. Rhythm dan menyelamatkan anaknya.
Sekilas diatas merupakan cerita singkat dari film Space Jam a New Legacy. Film ini merupakan reboot dari film Space Jam tahun 1996 yang dibintangi oleh legenda NBA Michael Jordan dan Bugs Bunny.
Sebagaimana ranah film, jeda 25 tahun merupakan waktu yang sangat lama untuk sebuah reboot. Kita tahu persis seiring waktu teknologi perfilman pun ikut berkembang, sebagaimana film animasi 2D (dimensi) kini umum bertransformasi menjadi 3D.
Dalam kaitannya Space Jam a New Legacy mengimplementasikan pembaharuan itu di dalamnya. Satu hal yang patut diancungi jempol dari film ini yaitu membawa karakter-karakter jenaka dari Looney Tunes menjadi lebih hidup ke layar kaca.
Akan tetapi dari kelucuan dan kekonyolan karakter Looney Tunes, secara keseluruhan film ini menurut Penulis gagal dalam mempresentasikan fitrah dari film animasi Space Jam yang kita ingat sebelumnya, yaitu mengenai permainan basket secara utuh.
Space Jam a New Legacy lebih condong mempresentasikan gim console basket (era Sega), seperti NBA Jam di tahun 1993. Oleh karenanya konsep permainan basket dalam film ini menggunakan fitur-fitur "power-up" atau selayaknya gim yang Dom ciptakan.Â
Alhasil film ini menurut Penulis kurang matching jika Anda mengharapkan bahwa ini adalah Space Jam yang Anda kenal dahulu. Namun bagi mereka generasi millenial, Space Jam a New Legacy mungkin saja membawa sesuatu yang sesuai dengan zamannya dan mampu membuat para karakter Looney Tunes menjadi lebih fresh.
Dari segi cerita, Penulis tidak menemukan hal yang kiranya kurang. Sebagaimana film bergenre komedi keluarga, film ini sebetulnya cukup menghibur.
Hanya saja menurut Penulis yang perlu di remake ulang dari film ini ialah prihal tokoh central LeBron James yang mohon maaf Penulis harus katakan sangat buruk menjalankan tugasnya.
Sebagai atlit NBA kiranya tidak perlu diragukan kapasitas dari kemampuan maupun prestasinya. Akan tetapi dari segi dunia peran, LeBron James menurut Penulis tidaklah cocok sama sekali. Dalam film ini sangat terlihat sekali kekurangan LeBron dalam perannya yang kurang karismatik maupun secara emosi. Kualitas akting LeBron James sangat jelas buruk sekali dan pembawaan raut muka yang serba datar.
Kemudian hal yang menjadikan kekurangan berikutnya dari film ini ialah efek CGI yang terlalu over. Space Jam a New Legacy memang nampak keren dengan membawa tema digital yang serba futuristik, tetapi hal inilah yang menurut Penulis menjadikannya tidak bisa mengekspos kejenakaan para karakter Looney Tunes seperti serial animasinya (2D).
Secara kesimpulan film Space Jam a New Legacy membawa sesuatu yang fresh akan romansa kita para sepuh kepada kejenakaan karakter Looney Tunes dan dunia basket. Ya Space Jam a New Legacy cukup menghibur, akan tetapi seharusnya bisa jauh lebih baik lagi.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H