Dalam kaitan apa yang terjadi diatas bahwasanya memang tercium adanya skema tidak baik dimana ada momentum agar perusahaan tidak bekerja secara optimal sehingga menimbulkan persepsi bahwa perusahaan tidak memiliki masa depan bahkan akan kerap merugikan jika diteruskan (disokong modal).
Hal-hal seperti ini dalam dunia bisnis sangat mungkin terjadi dimana begitu banyak resources (sumber modal) bertebaran di sana-sini. Dan mungkin Anda banyak yang tidak percaya, bahwa diluar sana orang-orang kaya umum kebingungan akan uang yang dimilikinya dan mereka butuh orang cerdas untuk mengelola dan memutar uang agar kembali menghasilkan keuntungan.
Sayangnya dibalik impian orang kaya yang berkeinginan semakin kaya atau bertambah besar nominal kekayaannya, tak sedikit pihak yang memanfaatkan kesempatan itu guna memperkaya untuk dirinya seorang.
Konteksnya memang seperti penipuan investasi bodong, tetapi yang membedakan ialah ketika investasi bodong maka uang yang dititipkan dibawa menggunakan konsep gali lubang tutup lubang kemudian uang investasi dibawa kabur oleh pelaku, sedangkan jebakan Batman dalam bisnis ini ditujukan untuk memperkaya diri sendiri dengan membuat skema bahwa perusahaan dalam keadaan sekarat.
Banyak kiranya perusahaan sekarat yang dicaplok atau ganti kepemilikan yang kemudian menjadi perusahaan raksasa. Lepas dari kemungkinan pengelolaan perusahaan yang buruk, perlu audit internal maupun ekstenal apakah memang kondisi itu memang betul-betul terjadi ataukah hanya sebuah rekaan dimana inefisiensi sengaja diciptakan. Karena jika perusahaan kemudian lepas dan berganti kepemilikan maka selaku pemilik lama Anda tidak dapat lagi berkontribusi didalamnya terkecuali kembali menjadi korban sapi perah.Â
Waspada terhadap orang-orang pintar seperti gambaran diatas, mereka sangat pandai bicara dan membuat Anda terpukau karena ide-idenya. Akan tetapi semua hal tersebut memiliki maksud tujuan buruk didalamnya.Â
Selalu check background karakteristik orang yang mengajak bisnis Anda, sekalipun ia orang besar dan sukses. Menipu sudah menjadi cikal bakal mereka hingga liang lahat menghampirinya. Orang serakah akan selalu merasa kekurangan dan menghalalkan segala cara untuk mewujudkan keinginan haus akan harta.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H