Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apa Motivasi di Balik Format Baru "The Swiss Model" Liga Champion oleh UEFA?

22 April 2021   08:24 Diperbarui: 22 April 2021   08:27 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liga Champion (Kompas)

Format baru Liga Champion ini selayaknya menggantikan box (kardus) yang lama ke sebuah box yang lebih besar dimana mampu menampung pundi-pundi uang yang lebih banyak, namun begitu penikmat sepakbola seolah terbayarkan karena jalannya kompetisi kian menarik. Hal ini sekiranya menggambarkan siapa klub yang akan memenangi kompetisi ini akan memdapatkan nominal jumlah uang yang sangar besar, berikut klub-klub yang berpartisipasi didalamnya.

Namun format baru Liga Champion ini menurut Penulis bukan tanpa konsekuensi kiranya bagi klub yang menjadi peserta.

Dengan durasi Liga Champion yang lebih lama serta jumlah pertandingan yang lebih banyak maka ini menjadi pekerjaan rumah yang sulit bagi klub peserta karena di satu sisi mereka harus konsentrasi pada kompetisi di liga masing-masing, tetapi di sisi lain mereka juga akan sangat terkuras energinya.

Ini cukup menjadi persoalan karena baik klub maupun pemain sangat rentan menghadapi masalah jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada saat kompetisi berlangsung.

Dengan jadwal yang semakin padat, klub harus memutar otak agar kondisi timnya selalu fit. Sedangkan bagi pemain, dengan jadwal yang semakin padat boleh jadi pemain bisa lebih menunjukkan kualitas mereka di lapangan tetapi hal tersebut dibarengi oleh konsekuensi resiko cedera yang semakin tinggi.

Sejatinya memang format baru Liga Champion ini belum dimulai, namun demikian format baru tersebut nampaknya akan jadi bahasan hangat klub-klub Eropa sebelum dilaksanakan. Tinggal kita saksikan seksama apakah nantinya uang akan menyelesaikan kesemuanya itu.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

___

Sumber :

Kompas.com

Telegraph.co.uk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun