Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Apa yang Tersisa dari Pembelajaran Jarak Jauh?

21 April 2021   13:46 Diperbarui: 21 April 2021   14:01 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi PJJ. (SHUTTERSTOCK/Travelpixs via kompas.com)

Bilamana tidak ada aral melintang, Kemendikbud merencanakan pembelajaran tatap muka murid-murid di sekolah akan mulai kembali dilaksanakan pada bulan Juli 2021. 

Namun rencana pemberlakuan ini tentu harus terlebih dahulu dievaluasi melalui hasil ujicoba pembelajaran tatap muka secara terbatas yang saat ini masih berlangsung diberbagai wilayah di Indonesia berikut mengikuti perkembangan sampai sejauh mana capaian vaksinasi untuk para tenaga pengajar.

Sebelum itu kiranya Penulis untuk terlebih dahulu menjabarkan apa saja kendala-kendala yang dihadapi saat PJJ berlangsung, diantaranya :

1. Infrastruktur teknologi informasi

Satu poin yang jadi kendala berlangsungnya PJJ ditenggarai oleh pandemi yaitu kesiapan infrastruktur. Cakupan wilayah Indonesia yang luas ini kiranya belum dibarengi oleh infrastruktur teknologi informasi yang merata seluruhnya. 

Alhasil kendala ini mencuatkan isu-isu mengenai murid-murid di wilayah terpencil yang mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas PJJ karena area tempat tinggalnya tidak terjangkau oleh jaringan internet yang memadai.

2. Ketersediaan perangkat dan kuota

Ketersediaan perangkat bagi murid untuk dapat melaksanakan PJJ saat pandemi cukup menjadi perhatian dimana hal ini sangat merepotkan bagi siswa siswi golongan tidak mampu.

Beruntung kendala ini segera direspon dengan adanya program bantuan baik pemerintah maupun pendonor agar siswa siswi terbantukan. Walau demikian menurut Penulis program bantuan bagi para siswa ini perlu ditinjau dan diaudit apakah berhasil maupun tepat sasaran.

3. Murid dan tenaga pengajar gagap teknologi

Kendala ketiga dalam PJJ yaitu minimnya pengetahuan baik murid maupun tenaga pengajar untuk memanfaatkan teknologi informasi.

Kiranya sudah menjadi suatu hal umum ketahui bahwasanya pemanfaatan teknologi informasi khususnya dalam ranah pendidikan di tanah air memang sangat kurang. Kebanyakan dari pengguna (users) di Indonesia menggunakannya sebagai sarana kerja, komunikasi, maupun hiburan.

Cakupan pemanfaatan teknologi informasi di sekolah sebagai media penunjang pun sangat minim (dilatarbelakangi oleh sebab semisal biaya yang relatif tinggi) dikarenakan segala aktivitas belajar mengajar terfokus pada interaksi tatap muka guru maupun murid.

4. Interaksi

Kendala lain dari PJJ ialah metode ini dinilai tidak efektif dikarenakan murid tidak dapat berinteraksi secara langsung dengan guru jika mengalami kendala serta kurangnya pemahaman murid terhadap materi yang diajarkan oleh guru.

Alhasil kendala ini dikeluhkan oleh kalangan orang tua murid karena mereka harus turun tangan dikala kesibukannya dalam proses belajar mengajar agar anak dapat mengerti dengan apa yang diajarkan saat PJJ.

Dari gambaran diatas, jika saja pembelajaran tatap muka jadi terlaksana sesuai jadwal, lantas dibenak Penulis bertanya-tanya apa yang tersisa dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)?

Merujuk pada situasi kondisi, Penulis pribadi merasa ragu dengan rencana akan diberlangsungkannya proses pembelajaran tatap muka di Sekolah. 

Pokok yang perlu digarisbawahi dari rencana tersebut yaitu bukan hanya konsistensi protokol kesehatan yang ketat, melainkan pula jika tidak ada sesuatu hal yang diinginkan terjadi, semisalkan saja gelombang pandemi baru.

Melonjaknya kasus Covid-19 di wilayah karena suatu sebab, maupun kasus Covid-19 yang diakibatkan penularan di luar lingkungan sekolah. Hal tersebut pun seolah mengatakan rencana pembelajaran tatap muka ini masih di rentan batal terlaksana.

Namun anggaplah semua kekehawatiran itu tidak terjadi dan proses belajar mengajar tatap mula kembali berjalan seperti sediakala. Lalu apakah PJJ dengan kata lain dilupakan tanpa adanya peninjauan atau kemungkinan untuk dikembangkan kedepan diluar aspek hanya dilakukan saat pandemi saja?

Karena menurut Penulis alangkah disayangkan dengan apa (PJJ) yang telah berjalan selama satu tahun ini bilamana kita tidak memanfaatkan momentum tersebut untuk mengembangkan proses belajar mengajar berbasis teknologi informasi. Setidaknya berupaya untuk mempersiapkan apa yang diperlukan serta membuat modul PJJ yang mudah dipahami oleh para murid.

Poin Penulis disini ialah bahwa zaman telah maju dan berkembang, teknologi informasi saat ini ibarat sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas manusia. Lalu apakah kita akan hidup terus menerus bahwa pendidikan konvensional adalah jalan terbaik disaat dunia berubah?

Pendidikan adalah satu-satunya kunci membuka dunia, sedangkan teknologi adalah kunci dari berbagai sumber informasi. Bahwasanya pendidikan dan teknologi dapat berjalan beriringan bersama untuk membentuk Sumber Daya Manusia yang lebih berkualitas. 

Di sisi lain, teknologi juga membuka pemikiran bahwa begitu banyak peluang yang bisa siswa manfaatkan dan kembangkan bagi dirinya. Semoga saja hal ini menjadi perhatian pemerintah melalui Kemendikbud untuk mempersiapkan sarana prasarana pendidikan guna menghadapi tantangan dunia yang kian modern.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun