MotoGP Portugal tuntas terlaksana pada Minggu (19/4) dan menempatkan Fabio Quartararo di podium utama, kemudian disusul oleh Francesco Bagnaia dan Joan Mir.Â
Sebagaimana kita ketahui rangkaianPencapaian back to back Quartararo menjadikan ia sementara unggul di tabel riders dengan mengoleksi 61 poin, lalu Bagnaia di posisi kedua dengan 46 poin, serta Vinales ketiga dengan 41 poin.
Jalannya balapan jujur saja sebenarnya jauh dari apa yang Penulis harapkan. Hampir secara keseluruhan MotoGP Portugal minim sekali aksi susul menyusul antara riders. Setelah insiden jatuhnya Alex Rins di pertengahan balapan saat ia mencoba sekuat tenaga mengimbangi Quartararo didepannya, Quartararo begitu dominan di balapan kali ini hingga nampak seperti tak ada satupun riders mampu menyainginya dan bisa terlihat dari selisih waktu 4.8 detik finish lebih cepat dari Bagnaia.
Dari balapan MotoGP Portugal kemarin, walaupun kurang menarik kiranya ada 3 catatan yang Penulis dapat rangkum dan simpulkan, yaitu :
1. Masa depan Valentino Rossi kian suram
Seperti Anda saksikan, Valentino Rossi bernasib naas di MotoGP Portugal kemarin dimana ia terjatuh di lap 15 dan tidak bisa melanjutkan lomba. Hasil buruk dari seri ketiga MotoGP di musim 2021 ini menurut Penulis mungkin menjadi petanda bagi Rossi untuk segera gantung sepatu a.k.a pensiun.
Penulis melihat Rossi kini bukan dalam kondisi terbaiknya lagi dikarenakan faktor umur yang menginjak 42 tahun, dengan hasil buruknya itu ia dinilai sudah tidak lagi kompetitif seperti dikala masa jayanya dulu. Di satu sisi umur menjadi alasan, di sisi lain kehadiran Rossi di kelas MotoGP menjadi cemoohan karena Rossi dipandang menghalangi kesempatan riders muda lain untuk maju ke kelas utama MotoGP.
Mengingat musim 2021 ini masih panjang, jika saja Rossi menjalaninya dengan rentetan hasil buruk maka hal tersebut jelas akan memberikan penilaian kurang baik baginya maupun tim. Jika Rossi pensiun, maka ia akan tetap dikenang sebagai legenda MotoGP dan kiranya penggemar akan lebih respect dengan keputusan yang ia buat.
2. Repsol Honda belum optimalÂ
Seperti Penulis duga pada artikel sebelumnya terhadap comebacknya Marc Marquez bahwa ia belum dapat tampil optimal. Apa yang Penulis amati kemarin, Marquez tampil hanya separuh dari kemampuannya tetapi hal itu juga ditenggarai oleh kurangnya performa RC213V pada motor Repsol Honda.
Diawal lomba Anda bisa amati bahwa Marquez berusaha kompetitif dimana sempat merangsek ke posisi 3. Namun apa daya seiring lomba berlangsung, posisinya melorot hingga ke 10. Dibalik kondisinya yang belum seratus persen fit, Penulis yakin Marquez tahu bahwa kapasitas motornya sekarang belum mampu menandingi baik Yamaha, Suzuki, maupun Ducati.Â
Nasib beruntung ia alami dimana beberapa pembalap di depannya jatuh dan tidak dapat melanjutkan lomba hingga Marquez mampu finish di posisi ke-7. Tetapi finish di bawah KTM dan Aprilia, kiranya ini menjadi catatan bagi tim Repsol Honda untuk segera bebenah guna menghadapi seri berikutnya.
3. Drama pada MotoGP Portugal, jatuhnya riders unggulan.
MotoGP Portugal bisa dikatakan salah satu sirkuit tersulit di muka bumi ini. Algarve International sirkuit dengan panjang 4.5 Km dan 15 tikungan itu benar-benar menantang. Sirkuit tersebut memiliki track bergelombang dan didominasi oleh tikungan memanjang. Ketika para riders memacu motornya, mereka harus pula fokus konsentrasi untuk mendapatkan titik  pengereman yang tepat.
Total ada 5 riders yang tidak melanjutkan lomba. Â Satu, Pol Espargaro dikarenakan masalah teknis. Sedangkan empat pembalap lain seperti Johann Zarco, Alex Rins, Valentino Rossi, dan Jack Miller harus tersungkur ke pinggir lintasan. Nasib beruntung Miguel Oliveira dari tim KTM, ia sempat terjatuh dan dapat melanjutkan lomba walau finish di urutan terakhir (16).
Dari 3 seri MotoGP yang sudah berjalan, Penulis melihat sampai detik ini hanya 3 tim mewakili Yamaha, Suzuki, dan Ducati yang menunjukkan persaingan untuk merebut juara. Sedangkan untuk tim Honda, nampaknya banyak pekerjaan rumah yang musti mereka segera selesaikan mengingat mereka tampil below perform. Sedangkan untuk tim KTM dan Aprilia, nampaknya kemajuan pesat mereka dapat tunjukkan dan mungkin saja mereka mampu membuat kejutan di musim ini.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H