Sebagaimana diberitakan, Program Vaksinasi Nasional guna mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi sorotan. Sebuah video yang diunggah oleh selebgram Helena Lim menjadi perbincangan di media sosial.
Dalam unggahannya tersebut nampak Helena sedang mendapatkan vaksin Covid-19. Postingan itupun menjadi viral. Tak sedikit yang memandang bahwa yang bersangkutan dianggap tidak masuk kriteria kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19.
Salah satu tokoh yang ikut menyoroti mengapa Helena Lim sampai mendapatkan vaksinasi Covid-19 ialah Dokter Tirta. Menurutnya Helena Lim yang didaulat sebagai "Crazy Rich Pantai Indah Kapuk (PIK)" bahwa ia (Helena) selaku staf sebuah apotik merupakan hal yang tidak masuk akal.
Menurut informasi yang diberikan oleh Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathini menyatakan bahwa Helena menerima vaksin karena ia membawa keterangan bekerja di apotik sebagai penunjang.
Sementara itu, pemilik Apotik Bumi di Green Garden, Elly Tjondro, menyatakan bahwa Helena Lim merupakan partner usaha apotik miliknya. Hal tersebut yang menjadi alasan Helena mendapatkan vaksin Covid-19 pada Senin (8/2/2021). - Kompas.com
Menanggapi kejadian diatas memang timbul banyak pertanyaan dibenak Penulis menyangkut status Helena Lim, apa profesi sebenarnya?
Bagi Penulis jika ia memang terbukti benar dan berhak mendapatkan vaksinasi Covid-19 maka hal ini kiranya jangan dibiarkan menjadi perdebatan berlarut-larut. Akan tetapi jika pada kenyataannya tidak atau terbantahkan maka hal ini perlu segera di usut dan pihak berwenang yang lalai mengenai hal ini wajib dimintai pertanggungjawaban.
Bukan kenapa-kenapa, mungkin ada yang menganggap apa atau berapa sih arti satu suntikan vaksinasi? Anggaplah salah, toh hanya satu orang. Kenapa musti dipermasalahkan?
Penulis katakan, disaat situasi kondisi pandemi seperti sekarang, ya segala sesuatu sudah pasti jadi masalah. Permasalahan vaksinasi ini bukan mengenai satu atau dua dosis, siapa atau mengapa seseorang berhak mendapatkan, tetapi lebih kepada vaksinasi sebagai upaya umat manusia untuk bertahan hidup dari musibah pandemi. Dan jangan tanya akan seberapa berharganya vaksinasi saat ini, tak sedikit orang bersusah payah mendapatkannya.
Sebagai gambaran, Penulis pernah membaca artikel mengenai sebuah peristiwa yang mirip prihal vaksinasi ini pernah terjadi dimana seorang jutawan asal Kanada beserta istrinya terbang sejauh 1.127 mil guna menyamar sebagai pekerja motel demi menerima vaksin Covid-19 dari klinik keliling. Atas kecurangan yang mereka lakukan, keduanya terancam hukuman bui selama 6 bulan.
Sesuatu yang gila bukan? Akan tetapi seperti itulah gambaran kecil bahwa untuk sebagian orang vaksinasi merupakan sesuatu yang besar baginya dan ia akan berupaya mendapatkan dengan berbagai cara sekalipun itu salah atau melawan hukum.