Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apa Betul Kelak Robot Gantikan Manusia?

19 Januari 2021   14:43 Diperbarui: 19 Januari 2021   15:13 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Biaya maintenance terkontrol. Tidak seperti manusia, robot hanya butuh maintenance. Ia tidak perlu direkrut, tidak digaji, tidak ada jam istirahat, tidak ada asuransi ketenagakerjaan, tidak ada tunjangan pensiun, tidak ada mogok kerja atau demo minta kenaikan, dan satu hal yang pasti robot tidak mengeluh.

Mari kita masuk ke topik judul. Lantas apa betul kelak robot akan menggantikan manusia?

Jawabannya sederhana, tidak. Dan ada beberapa faktor yang mendukung hal tersebut.

Seperti Penulis seringkali katakan, sebagaimana manusia memiliki kekurangan maka apa yang ia ciptakan pun memilikinya.

Seunggul-unggulnya robot, tetap ia tidaklah seperti manusia. Walau berdasarkan AI, robot tetap butuh pengawasan manusia.

Selayaknya manusia butuh makan, minum, dan istirahat maka robot membutuhkan sumber tenaga untuk mengoperasikannya.

Sehebat apapun kecerdasan buatan (AI) yang ada pada robot, ia tidak bisa berimaginasi dan tidak bisa menciptakan sesuatu tanpa kehendak empunya. Dengan kata lain teknologi robot tidak bisa berevolusi tanpa hadirnya manusia dibelakangnya. Jadi kiranya buang jauh-jauh semisal impian Anda akan film Terminator, I-Robot, dan sebagainya.

Dan yang terakhir serta sebagai penutup. Sebagaimana teknologi membawa manfaat maka jangan lupakan bahwa teknologi dibelakangnya membawa pula dampak bagi umat manusia.

Jika teknologi robot terus berkembang hingga sampai pada titik ia mampu menggantikan 2/3 manusia maka niscaya Anda-anda harus memikirkan pekerjaan baru dan bersiap-siaplah hadapi chaos.

Anda bisa bayangkan jangankan tenaga non formal, tenaga formal atau terdidik akan banyak tidak terpakai atau konsekuensi terjadinya pengangguran secara besar-besaran. Karena semakin sedikit jatah piring yang manusia lahap alhasil semakin berteriak perut manusia karena kelaparan. Bahwa ada triliunan manusia yang mulutnya perlu diempan agar dapat survive dan untuk survive mereka butuh pekerjaan

Indonesia sebagai negara dengan Sumber Daya Manusia berlimpah jelas akan kelimpungan dengan keadaan diatas. Karena dengan Sumber Daya Alam yang kaya saja negeri ini masih kekurangan untuk mensejahterakan rakyatnya, bagaimana lagi kelak bilamana gunakan robot? Teknologi robot merupakan revolusi, namun teknologi robot bukanlah semua jawaban.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun