Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Apa Benar Tiket Murah Jadi Biang Celaka Pesawat Terbang?

16 Januari 2021   07:48 Diperbarui: 16 Januari 2021   11:27 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Penumpang Pesawat (Kompas)

Semisalkan maskapai menambah volume muatan kargo untuk menutupi defisit pun kiranya bukan solusi definitif. Karena ruang kargo pesawat terbatas dan ada batas besaran volumenya maka maskapai perlu memodifikasi ruang pesawat, yaitu salah satunya mengurangi jumlah seat penumpang pada pesawat dengan memastikan kenyamanan bagi penumpang tetap terjaga. Adapun cara lain ialah menambah armada tambahan yang dikhususkan untuk jasa kargo.

Jika maskapai abai dalam hal ini semisal volume kargonya overload maka sanksi akan menantinya karena hal tersebut dapat pula membahayakan. Jangan lupakan pula bagaimana kondisi ekonomi yang kiranya mempengaruhi besaran naik turun pengiriman kargo dan mengapa sumber pendapatan ini tidak terlalu membantu.

Ini yang menjadi poin utama, apakah masalah finansial yang membelit maskapai membuat mereka abai dalam proses maintenance armadanya? Dalam pengertian begini, permasalahan keuangan membuat maskapai melakukan efisiensi secara besar-besaran agar survive. Bisa jadi maintenance yang sejatinya dilakukan berkala dengan terpaksa intensitasnya dikurangi untuk mengurangi beban finansial mereka.

Dalam materi ini bisa kita simpulkan bahwa lingkup dunia penerbangan sesuatu yang sangat kompleks dimana faktor keselamatan tidak hanya merujuk pada wujud pesawatnya saja melainkan aspek bisnis maskapai didalamnya.

Perlu dikaji lebih lanjut, dalam pengertian perlu dilakukan investigasi secara mendalam baik mencari penyebab kecelakaan dari sisi teknis maupun non teknis serta investigasi internal semisalkan audit kepada maskapai penerbangan untuk memastikan apakah keadaan keuangan mereka benar sehat atau tidak. Jika tidak maka apakah benar ada aspek keselamatan yang dikorbankan seperti yang orang banyak duga yaitu abai terhadap maintenance pesawat.

Jika memang terjadi hal diatas maka pihak petinggi maskapai wajib bertanggungjawab atas kecelakaan tersebut dan tentu saja diproses secara hukum disebabkan ketidakpedulian mereka terhadap keselamatan penerbangan dan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa orang.

Sebagai pengakhir, artikel ini tidak lebih sekadar memberikan gambaran kecil bagaimana dunia penerbangan. Bilamana jalan satu-satunya untuk memastikan finansial maskapai sehat guna memaksimalkan kualitas transportasi udara yang aman dan nyaman ialah dengan menaikkan harga tiket pesawat. Lalu Anda sebagai konsumen setujukah bilamana harga tiket pesawat terbang mahal?

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun