Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Parasut pada Pesawat? Mustahil!

11 Januari 2021   18:24 Diperbarui: 14 Januari 2021   02:54 3104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar duka mengawali tahun 2021 akan berita jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 yang berangkat dari Jakarta menuju Pontianak. Pesawat hilang kontak usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada hari Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.36 WIB.

Diketahui pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang kepulauan Seribu dengan kedalaman perairan 20-23 meter. Hingga saat ini Tim SAR yakni Basarnas, TNI, dan KNKT berusaha melakukan evakuasi pesawat Sriwijaya Air.

Sebelumnya Penulis mengucapkan rasa simpati sedalam-dalamnya kepada keluarga korban atas kecelakaan udara yang terjadi, semoga diberikan ketabahan dan keikhlasan menghadapinya. 

Poin artikel ini sebenarnya tertuju kepada artikel Kompasianer Tuhombowo Wau dengan judul Menanti Hadirnya Parasut Pesawat untuk Mencegah Jatuhnya Korban Jiwa dalam Kecelakaan Penerbangan.

Singkat kata Penulis katakan angan-angan teknologi tersebut mustahil diterapkan, sekiranya tidak pada segmen pesawat komersil berskala besar.

Ada banyak alasan mengapa teknologi parasut pesawat tidak memungkinkan karena perhitungannya mencakup design pesawat, ukuran pesawat, bahan baku pesawat, jumlah penumpang, faktor angin dan cuaca, serta lainnya.

Jika Anda memikirkan kompartemen, kapsul, atau satu wadah kontainer besar pada pesawat penumpang yang memungkinkan memuat banyak orang didalamnya lalu terjun dari ketinggian puluhan ribu kaki maka Penulis katakan Anda gila.

Sulit kiranya membayangkan betapa bukan main seramnya andai pesawat Anda tumpangi mengalami masalah dan Pilot memutuskan evakuasi bersama penumpang menggunakan kapsul, kemudian terombang ambing di langit tanpa kontrol dan jatuh di lokasi antah berantah.

Kenapa mustahil? Hal yang utama perlu dipikirkan ialah sisi kompartemen yang notabene harus terbuat dari bahan kuat tahan benturan namun ringan. Jangan hanya Anda pikirkan bagaimana saat diatasnya saja, tetapi pikirkan bagaimana saat menuju ke bawah.

Untuk pesawat komersil maka dimensi kompartemen tentu sangat besar dikarenakan dimensinya harus mampu menampung seluruh penumpang berikut perangkat guna menyelamatkan diri. Kemudian Anda hitung berapa ton kira-kira beratnya dan sebesar maupun sebanyak apa parasut yang dibutuhkan.

screenshot artikel BBC Future (BBC)
screenshot artikel BBC Future (BBC)
Terkait di atas maka dengan kata lain para pakar aviasi harus memikirkan teknis atau design dari wujud si pesawat. Mereka bukan hanya harus memikirkan sisi keselamatan dari penumpang, tetapi mereka juga harus memastikan durability pesawat saat mengudara.

Diantara alasan lainnya mengapa teknologi parasut mustahil diterapkan ialah unsur nilai ekonomis.

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa ukuran dimensi pesawat dan jumlah kapasitas penumpang pada pesawat semakin besar?

Sisi ekonomi menjawab, dengan pesawat berkapasitas besar maka margin keuntungan dalam satu kali destinasi penerbangan semakin besar. Setiap maskapai ada kalkulasi mengenai itu.

Maka dari itu dunia aviasi pengembangan pesawat bukan fokus pada parasut pesawat. Mereka mengembangkan pesawat dari sisi teknologi dalam aspek keselamatan di udara dan juga sisi ekonomis dimana pesawat generasi terbaru mampu terbang jauh namun dengan biaya rendah.

Jangan Anda pernah pikirkan bahwa pesawat komersil layaknya sebuah pesawat jet tempur single maupun double seat maupun kapsul penyelamatan bagi pesawat misi ke angkasa karena segala sesuatunya pun berbeda.

Janganlah berspekulasi pada suatu bencana, sesuatu yang terjadi telah terjadi dan Allah telah rencanakan.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

___

artikel referensi untuk dibaca prihal teknis parasut pada pesawat :

Should Planes have Parachute?

This detachable airplane cabin could parachute to the ground in the event of a crash


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun