Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Alasan Mengapa Pemerintah Wajib Gratiskan Vaksin Covid-19

16 Desember 2020   08:50 Diperbarui: 16 Desember 2020   08:55 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksin Sinovac (Kompas)

Dilansir dari update data Covid-19 di Indonesia per 15 Desember 2020, tercatat total kasus Covid-19 di tanah air kurang lebih 623 ribu dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 511 ribu dan jumlah pasien meninggal 18.956 jiwa. 

Penambahan kasus baru harian Covid-19 dalam 24 jam terakhir sebanyak 6.129 kasus, dimana penambahan tertinggi terjadi di wilayah Jawa Barat sebanyak 1.256 kasus, kemudian DKI Jakarta sebanyak 1.117 kasus, dan diikuti Jawa Tengah dengan 764 kasus, Jawa Timur dengan 735 kasus, dan Kalimantan Timur dengan 393 kasus.

Kabar ini tentu menjadi keprihatinan bersama tatkala beberapa pekan terakhir angka kasus Covid-19 di Indonesia stagnan melonjak dan tidak menunjukkan hal positif bahwa pandemi di bumi pertiwi ini tidak segera selesai.

Dikala badai Covid-19 tak kunjung reda, secercah harapan akan kabar bahwa sebanyak 1,2 juta vaksin Sinovac dari China telah tiba di Indonesia pada Minggu (06/11/2020).

Namun publik harus bersabar menunggu dikarenakan vaksin tersebut harus lebih dahulu diperiksa oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk proses izin edar serta penetapan fatwa halal oleh MUI.

Apabila izin edar dan fatwa telah rampung, vaksin Sinovac direncanakan yang akan diberikan kepada mereka baik tenaga medis dan pelayan publik yang rentan terpapar Covid-19, sebelum akhirnya diedarkan kepada publik.

Dikala proses legitimasi akan keabsahan vaksin Sinovac, lini masa kini diramaikan dengan perdebatan nitizen mengenai gratis atau tidaknya vaksin Covid-19 tersebut.

Dari pengamatan Penulis konteks perdebatan vaksin ini pun mulai diluar koridornya ketimbang mengemukakan alasan mengapa wajib menggratiskan dan seandainya tidak.

Beberapa menggambarkan kemampuan finansial seseorang tatkala mampu menghamburkan uang hanya sekadar untuk berlibur dengan kesadaran akan kemampuannya andaikan vaksin diperjualbelikan. 

Seolah tak mau kalah, beberapa menggambarkan besaran nominal anggaran pemerintah miliki dan dikorupsi oleh para pemegang kekuasaan di negeri ini yang seolah menafsirkan uang pemerintah banyak maka selayaknya vaksin tersebut gratis.

Menanggapi perdebatan diatas, Penulis punya opini pribadi mengenainya. Bagi Penulis kewajiban pemerintah dalam menggratiskan biaya vaksin adalah mutlak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun