Hal ini kiranya bukanlah suatu kabar baru, bahwasanya di masyarakat beredar akan isu kalau pemerintah sentimen terhadap Islam, sebagai contoh isu prihal Komunis dan kriminalisasi ulama. Isu ini telah merebak semenjak kontestasi Pilpres 2019 dan santar terdengar kembali.
Poin yang ingin Penulis sampaikan bahwa di luar sana tak sedikit pihak yang berusaha mencoba-coba menggerakkan masyarakat melalui isu ngawur tersebut. Siapakah mereka, kiranya itu menjadi wewenang negara untuk menelusurinya.
Lantas apakah baliho HRS dapat berpotensi menggerakkan masyarakat khususnya umat Muslim melawan pemerintah? Penulis katakan kenapa tidak?
Logis saja, HRS bagi simpatisannya adalah sosok yang dihormati dan disegani serta memiliki banyak pengikut. Coba saja pikirkan bilamana ada pihak tidak bertanggungjawab atau oknum menyusup diantara simpatisan kemudian memprovokasi dan berupaya menggerakkan pengikut HRS bahwa pemerintah benci kepada idolanya tersebut maka hal itu dapat mengancam stabilitas keamanan.Â
Oleh karena itu wajar bilamana apakah Polri-TNI turun tangan sebagai representasi pemerintah dalam melindungi warganya. Jangan kiranya nanti semisal timbul konflik, kemudian pemerintah yang disalahkan dan dinilai lambat dalam merespon ancaman.
Hal ini juga menjadi catatan kepada kita sebagai umat beragama khususnya umat Muslim untuk lebih waspada dan hati-hati agar jangan sampai terhasut oleh isu yang berpotensi mengadu domba. Gunakan logika dengan baik, betapa bersyukurnya Indonesia dimana kita sebagai umat dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan tanpa konflik. Itulah nikmat yang sedang kita rasakan dan janganlah kita melupakannya.
Sebagai umat beragama, patuh kepada peraturan pemerintah adalah suatu kewajiban. Indonesia ialah sebuah negara dan dilandasi oleh hukum dimana Anda tidak bisa berbuat sewenang-wenang seenaknya. Tanpa aturan maka manusia hidup layaknya binatang di hutan belantara, semaunya, saling mangsa, dan hidup tanpa tujuan.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.