Bagi Anda yang telah berkeluarga dan tidak percaya maka Penulis anjurkan boleh iseng-iseng tes bilamana berani, silahkan berganti peran cukup selama seminggu saja, semisal Istri pergi seminggu untuk berlibur dan biarkan Suami untuk mengurus anak dan rumah. Penulis yakin Anda akan temui kondisi anak-anak tak terurus dengan baik serta keadaan rumah yang berantakan.
Atau lakukan hal lain semisal Anda sebagai Istri fokus bertugas mencari nafkah dan biarkan Suami yang mengurus anak dan rumah. Penulis yakin para Istri akan berteriak bukan hanya stress akibat pekerjaan melainkan stress karena anak dan rumah tidak terurus dengan baik.
Atau lakukan hal ini, Anda sebagai Istri tidak menyediakan masakan apa-apa ketika Suami Anda pulang bekerja. Dan mungkin Suami Anda akan mulai berpikiran untuk mencari calon Istri yang lain yang benar-benar perhatian kepadanya.
Kenapa bisa seperti itu? Karena hidup berkeluarga itu bukan hidup berdasarkan ego pribadi, melainkan hidup saling melengkapi. Ayah punya peran dan fungsinya, demikian pula dengan Ibu. Rumah tangga ditopang oleh peran dan fungsi keduanya, bukan pada superioritas salah satu diantaranya.
Dalam cakupan kecil, tolong menolong dalam hidup berumahtangga masih memungkinkan atau relevan dilakukan, semisal Ayah membantu Ibu mencuci pakaian, Ayah membantu Ibu mencuci piring, Ibu membantu Ayah mencari nafkah, atau sebagainya demi tujuan rumah tangga yang harmonis. Akan tetapi ketika peran secara keseluruhan digantikan maka hal tersebut justru sangat memungkinkan timbulnya masalah dalam rumah tangga.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H