Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Berkaca 12 Tahun Kompasiana, Sharing and Connecting Kian Luntur, Kers Bak Anak Hilang

22 Oktober 2020   13:45 Diperbarui: 22 Oktober 2020   13:47 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo dan jargon Kompasiana (Kompasiana)

Tak terasa sudah mendekati bulan November, seperti biasa apabila mendekati bulan tersebut kami para Kompasianer umumnya membahas satu hal yaitu event Kompasianival. 

Kompasianival atau ajang ngumpul para blogger dan komunitas baik dalan Kompasiana maupun luar ialah ajang tahunan yang paling ditunggu-tunggu para Kers. 

Karena selain ajang kopi darat silaturahmi dengan para Kers lainnya diseantero nusantara maupun manca negara, Kompasianival merupakan bentuk perayaan ulang tahun dari blog Kompasiana yang kita cintai ini dimana tahun 2020 telah berusia 12 tahun. Selamat!

Sebagaimana bentuk perayaan tentu hajatan besar Kompasiana diisi pula dengan acara-acara menarik seperti diskusi dengan mendatangkan narasumber inspiratif, performance grup band, dan tentu ajang penyerahan Kompasiana Awards kepada kalian para Kers yang dinilai paling berprestasi. Hayo, sudah ada jagoannya belum?

Mengingat pandemi Covid-19 di Indonesia khususnya di Jakarta masih berlangsung hingga kini, maka Penulis kira ajang Kompasianival untuk tahun ini nampaknya ditiadakan. 

Walaupun konteks acara semisal diskusi bersama narasumber maupun performance hingga Kompasiana Awards bisa digantikan secara daring, akan tetapi tentu kemeriahan ajang Kompasianival akan terasa hilang dan khusyu. Lebih-lebih mengorbankan kuota paket hingga berjam-jam kayaknya akan menghilangkan mood Kers untuk mengikutinya.

Berkaca 12 tahun Kompasiana, hampir 6 tahun perjalanan Penulis di blog keroyokan ini menilai secara performance kualitas dari platform mengalami perbaikan yang signifikan. 

Kompasiana mudah di akses, cepat, tampilannya juga terus dibenah agar lebih rapih dan menarik, serta perbaikan form agar para Kers nyaman dalam menulis. Walau mungkin ada sedikit bug, contoh prihal total viewers yang kemarin nge-freeze dan sebagainya, kiranya masih bisa dimaklumi.

Di perjalanan 6 tahun menulis di Kompasiana, mungkin apa yang Penulis rasakan besar perubahannya yaitu prihal "sharing and connecting" Kompasiana yang dari tahun ke tahun menurun pesat.

Contoh dalam konteks acara offline Kompasiana semisal Kompasiana Nangkring. Bilamana dahulu Kers hampir setiap bulannya kami bisa saling bertegur sapa menghadiri acara yang diadakan Kompasiana dan kliennya. Maka saat ini hampir bisa dikatakan acara offline tersebut nihil dilaksanakan.

Bisa jadi karena alasan pandemi maka acara offline di tahun ini ditiadakan demi keselamatan bersama, tetapi tentu hal tersebut tidak berlaku di tahun sebelumnya karena memang acara offline jarang sekali dilakukan. 

Ini mungkin jadi pekerjaan rumah Kompasiana prihal bagaimana menjalin kerjasama dengan kliennya, atau boleh jadi mungkin ini perubahan strategi bisnis Kompasiana yang memang tidak memprioritaskan hal diatas semenjak berganti jargon Beyond Blogging yang hingga kini Penulis enggak paham akan maksudnya.

Prihal perubahan sharing and connecting ini pula Penulis rasakan pada atmosfer platform Kompasiana dimana semakin sedikitnya Kers telah lama menulis di K semakin sedikit ditemui. Boleh jadi mereka sibuk dan menjadi orang sukses, alhamdulillah. Boleh jadi mungkin ini roda kehidupan dimana yang lama digantikan oleh Kers yang baru dan semakin banyak anggotanya pula, alhamdulillah.

Namun jujur Penulis katakan saat ini Kompasiana terasa hambar. Memang benar Kompasiana menyediakan ruang diskusi dan fitur komunikasi yang memungkinkan antar Kers dapat berinteraksi, tetapi kiranya hal tersebut tentu belum bisa menggantikan efektifitas interaksi langsung di mana proses tatap muka dapat mempresentasikan karakter Kers. Bagi Penulis tulisan itu bisa beribu muka nampak, tetapi raut muka dan nada bicara menggambarkan bagaimana karakter asli Anda.

Kemudian sharing and connecting dengan mimin K. Duch, Penulis tutup buku soal itu. Jangan banyak berharap. Penulis memandang Kompasiana adalah suatu yang sakral dan tidak memungkinkan kehadiran Kers didalamnya. 

Kers saat ini ibarat anak yang kehilangan induknya dan mungkin hanya sedikit dari mereka yang mengakui dirinya Kompasianers.

Ya sebagai akhir, berkaca 12 tahun Kompasiana maka Penulis tidak berharap banyak kepada platform ini terkecuali semoga tetap konsisten berjalan baik sistemnya, sehat para mimin-miminnya, sehat pula bisnisnya, dan semoga langgeng panjang umur. 

Sebagaimana hidup sudah menjadi jaminan bahwa tantangan kedepan akan semakin berat, tak terkecuali bagi Kompasiana. Platform blog (pesaing) tumbuh dan semakin banyak, persaingan guna menarik pembaca kian massif, Penulis ucapkan selamat, bijak dalam menilai, dan tetap semangat. 

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun