Oke SBY memang Ketua Majelis Tinggi Partai dan SBY berperan pula sebagai Ayah, namun dengan adanya keterlibatan SBY akhir-akhir ini hingga mendatang akan menimbulkan seolah-olah ada ketidakpercayaan akan kemampuan AHY dalam memimpin Partai Demokrat. Langkah SBY bisa jadi dibenarkan, tetapi akan lebih baik jika SBY berperan dibalik layar dan memberikan ruang seluas-luasnya kepada AHY untuk bertindak dan menentukan sikap.
Lantas bagaimana dengan fitnah yang ditujukan kepada Partai Demokrat pasca demo RUU Cipta Kerja yang berujung tindak anarkis?
Pertanyaannya kenapa harus dipusingkan? Apakah citra partai sebesar Demokrat akan jatuh dan tenggelam hanya disebabkan oleh fitnah disebarkan oleh fake account? Tentu hanya orang-orang bodoh yang mudah terhasut dan tanpa proses klarifikasi terlebih dahulu menanggapi fitnah tersebut.
Akan jauh lebih bijak Partai Demokrat menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut dan menelusuri siapa individu dibalik fake account itu agar dapat memprosesnya secara hukum. Sekadar saran bilamana partai terlalu reaktif disaat isu sensitif sedang berlangsung maka akan menimbulkan pertanyaan, stay calm cukup lihat sampai mana permainan berakhir karena publik akan tahu kemana arah tujuannya.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H