Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sengkarut Najwa Shihab Dipolisikan, Kenapa Nama Jokowi Jadi Dipertaruhkan?

7 Oktober 2020   14:40 Diperbarui: 7 Oktober 2020   14:52 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Najwa Shihab (Tribunnews)

Jika laporan diterima, lantas apakah tayangan program Mata Najwa edisi "Menanti Terawan" ada unsur masalah ataukah sesuai dengan apa yang diadukan pelapor, hal tersebut tinggal menunggu bagaimana kelanjutannya.

Namun yang Penulis fokuskan atas laporan Relawan Jokowi Bersatu ini ialah berkenaan nama "Jokowi" tersebut. Mohon maaf, jelas terkait laporan ini kiranya dapat mendegradasi citra Jokowi di mata publik.

Boleh jadi Menkes Terawan masuk dalam jajaran Kabinet dibawah pemerintahan Jokowi, akan tetapi masalah program Mata Najwa ini tidak ada sangkut pautnya dengan politik atau mempresentasikan Jokowi anti kalau para Menterinya dikritik karena kinerjanya. Kemudian apakah Menkes Terawan sebelumnya juga menyatakan keberatan karena wawancara kursi kosong itu? Apakah ada inisiasi darinya untuk mengadukan Nana?

Masalah ini jelas sekadar adanya miskomunikasi antara narasumber dan pihak media, yang mungkin saja akan terselesaikan bilamana Menkes Terawan berkesempatan hadir di program Mata Najwa di kesempatan-kesempatan berikutnya atau Najwa Shihab yang datang menghampiri Menkes Terawan dikala kesibukannya. Selesai kok masalahnya, tak perlu jadi drama.

Pada kesimpulannya, cobalah jangan segala sesuatunya dijadikan bahan polemik. Apa tidak cape negeri ini, sudah lagi pandemi bukannya fokus menangani dan saling bantu bahu membahu tetapi malah asyik ribut mencari-cari kesalahan orang. Lepaskan urusan saling gugat menggugat dunia, maka sudahilah, karena sebagai umat beragama kelak kita akan asyik saling gugat menggugat di akhirat. Wallahu a'lam.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun