Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ironi Pasien OTG Covid-19, Siapa yang Akan Menghidupi Kami, Pak?

7 Oktober 2020   09:05 Diperbarui: 7 Oktober 2020   19:47 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahwasanya ada sejumlah pasien OTG yang menjalani isolasi mandiri di berbagai daerah yang menceritakan bagaimana mereka dapat keluar kamar bahkan keluar rumah dengan leluasa maka hal itu tidak dapat disangkal.

Pertanyaannya sederhana, siapa yang akan membiayai dan mengurusi segala kebutuhan mereka (pasien) saat isolasi mandiri? Andaikan anggota keluarganya yang OTG atau terjangkit virus merupakan tulang punggung keluarga, bagaimana? Apakah saudara mereka yang akan mengurusnya? Kalau ada. Kalau semisal di luar daerah, bagaimana? 

Apakah Anda ataukah pemerintah? Yakin Anda maupun pemerintah mampu? Lantas sampai kapan? Apa cukup hanya dua minggu sampai pasien terkonfirmasi negatif Covid? Ya, kalau hanya dua minggu, kalau lebih?

Secara nalar mengenai pasien OTG ini memang serba sulit keadaannya. Sekarang Anda mau mengharapkan siapa lagi kalau dalam bentuk pengawasan saja kepada mereka minim. 

Jangankan mengharapkan perhatian sekitar. Aduh mohon maaf untuk kota metropolitan seperti Jakarta mayoritas rasa kepeduliannya sangat kurang dan sifat individualis tinggi, tak usah warganya (kenal tetangga saja sudah bersyukur), pemerintah daerahnya pun tidak tahu apa-apa untuk melakukan yang terbaik untuk warganya.

Kalau Anda bertanya bahwa mengatasi pandemi Covid-19 ini apakah sulit? Mohon maaf, untuk wilayah Jakarta dengan keadaan yang ada maka lebih tepatnya sangat sulit. Yang kita hadapi sekarang ini bukan hanya menyoal "keterbatasan". 

Jadi sekiranya saran Penulis jikalau Anda-anda yang masih hidup enak dan nyaman, berhentilah basa-basi soal pandemi ini. Cobalah lebih banyak diam kemudian bantulah mereka yang membutuhkan pertolongan, berbuatlah yang terbaik untuk sekitar.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun