Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tuhan adalah Seorang Seniman?

19 April 2020   09:34 Diperbarui: 19 April 2020   09:29 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda kenal dengan nama-nama ini? Leonardo da Vinci, Michelangelo, Raphael, Rembrandt, Pablo Picasso, Vincent van Gogh, dan lain sebagainya. Ya sederet nama tersebut ialah deretan nama dari seniman-seniman ternama baik seni lukis maupun seni patung yang pernah singgah di muka bumi ini. 

Kemampuan mereka diakui dunia, karya-karya masterpiece mereka seperti Mona Lisa,  Les Demoiselles d'Avignon, The Creation of Adam, dan lain-lain tidak hanya indah tetapi juga tak ternilai oleh apapun.

Para seniman ternama itu bukan sekadar mengisi perjalanan lika liku sejarah akan umat manusia, karya mereka pun menjadi harta paling berharga dunia dan masih bisa dinikmati hingga kini.

Lantas yang menjadi pertanyaan adalah, siapa yang mengajarkan mereka untuk dapat menghasilkan karya-karya fenomenal tersebut?

Mungkin bilamana para seniman ternama itu hidup di zaman sekarang maka pertanyaan itu sangatlah mudah untuk dijawab, semisal ambil kursus di sekolah seni lukis atau patung, otodidak belajar dari YouTube, atau media-media lainnya seiring kemajuan teknologi dan informasi seperti saat ini.

Namun sejarah mengatakan bahwa daya cipta dan kreasi manusia sejatinya sangatlah luar biasa. Otak yang berada di kepala Anda-anda adalah sumber dari segalanya dan masih menjadi misteri sampai detik ini.

Begitupun dengan para seniman ternama diatas, mereka menciptakan sebuah karya tidak sekadar asal corat coret kuas maupun membentuk tanah liat asal jadi. Di benak mereka seolah-olah sudah ada gambaran akan seperti apa wujud akhir dari karyanya dan dari ide itulah mereka mulai merealisasikannya.

Tak berbedanya ketika anak Anda yang menginjak masa pendidikan usia dini dimana mereka menggunakan pensil warna maupun crayon mencorat-coret buku gambarnya hingga terlihat wujud yang mereka maksudkan. Anda sebagai orang tua pun terkesima dan memberikan pujian kepada sang anak. 

Sekilas Anda mungkin akan berpikiran bahwa Guru mereka yang mengajarkan agar anak dapat sedemikian rupa. Akan tetapi, pada kenyataannya anak mampu memproyeksikan apa-apa yang ia lihat, kemudian otak mereka kembangkan dan mengaplikasikan wujudnya ke dalam buku gambar. Luar biasa bukan.

Lantas apa yang memungkinkan semua daya cipta dan kreasi yang manusia bisa dapat lakukan?

Suatu ketika, dari pengalaman Penulis pribadi. Seorang Guru Pembina Pramuka saat Penulis masih di bangku Sekolah Dasar berkata demikian, "sungguhlah luar biasanya Allah ta'ala bilamana ia berwujud manusia maka ia adalah seorang seniman".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun