Sayangnya dari pengamatan sekilas Penulis, masih banyak masyarakat yang acuh dan menanggapi remeh hal ini di lapangan. Mereka masih berkerumun tak mengindahkan imbauan maupun mempedulikan keselamatan mereka sendiri dan dampaknya bagi keluarga serta orang lain.
Kurangnya kesadaran melindungi diri dan keselamatan orang lain dalam masa PSBB ini pun sungguh miris karena tidak dilanjuti dengan keikutsertaan aparat untuk mengawasi wilayah tempat orang-orang berkerumun. Alhasil PSBB ini lebih tepatnya bisa dikatakan Pembatasan Sosial Basa Basi.
Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah terkhusus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan untuk bekerja secara serius demi menangani epidemi Coronavirus dan keselamatan warganya.Â
Karena jika dilihat Pemprov DKI Jakarta terkesan angin-anginan, mereka lebih sibuk pencitraan mengurusi bantuan sosial bagi warga ketimbang bertugas mengawasi apakah betul tidak kinerja anak buahnya di lapangan. Apakah dikira mereka itu cukup hanya selembar Seruan Gubernur dapat menuntaskan Coronavirus di Jakarta? Bangun Pak, jangan hanya umbar mimpi dan janji saja. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
