Dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (6/4/2020). Politisi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria akhirnya terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dari total 100 suara, ARP mengantongi 81 suara unggul jauh ketimbang pesaingnya politisi PKS Nurmansjah Lubis yang mendapatkan 17 suara. Sedangkan 2 suara lainnya dinyatakan tidak sah.
Kemenangan ARP boleh jadi menjadi kado manis bagi kubu partai Gerindra, dimana ia kini ibarat meneruskan tongkat estafet Wakil Gubernur DKI sebelumnya yaitu Sandiaga Uno yang mengundurkan diri untuk ikutserta dalam kontestasi politik Pemilihan Presiden 2019 sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto kala itu.
Namun hal berbeda mungkin tidak begitu enak dirasakan oleh kubu PKS yang suka tidak suka harus kembali berlapang dada menerima kenyataan bahwa kadernya tidak duduk di kursi panas kepemimpinan.Â
Atmosfer ketidakpercayaan diri PKS prihal kursi Wakil Gubernur ini memang sudah terendus manakala mereka memilih mengalah dengan hadirnya satu nama calon Wakil Gubernur dari partai Gerindra. Indikasi kekalahan ini pun sebenarnya menjadikan posisi PKS dipertanyakan. Tidak terpilihnya kader mereka, apakah secara kualitas memang dinilai kurang ataukah komunikasi antar PKS dan fraksi yang lain memang tidak solid.
Terpilihnya ARP maka dengan demikian tinggal mengikuti waktu seiring proses pelantikan kapan dijadwalkan dan ARP secara resmi dapat segera menjalankan fungsinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Segudang pekerjaan menanti ARP di Balai Kota. Namun menurut pandangan Penulis, Â konsentrasi tugas Pemprov DKI Jakarta sementara ini bukan lagi berfokus pada banjir langganan, pengangguran, kemacetan, polusi, sampah, dan permasalahan klasik Ibukota lainnya, melainkan epidemi Coronavirus yang terjadi di Jakarta saat ini.
Sebagaimana tercantum dalam laman Pemprov DKI prihal informasi Coronavirus di Jakarta pada waktu Senin sore, tercatat 1.268 kasus positif Coronavirus, 2.098 PDP, dan 2.531 ODP. Jumlah ini bisa saja bertambah seiring trend kenaikan akibat penyebaran wabah Coronavirus di Jakarta.
ARP sebagai individu yang malang melintang di organisasi dan berkecimpung di dunia politik, tentu mendampingi sosok sekelas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentu menjadi sesuatu yang menantang. Karakter yang unik dimiliki oleh Anies Baswedan kiranya memungkinkan Wakil Gubernur dapat unjuk gigi guna mengemukakan langkah kinerjanya kepada warga Jakarta.
Akan tetapi bukan menjadi perkara yang mudah pula bagi ARP. Karena satu setengah tahun lamanya, Jakarta dalam keadaan pincang absen tanpa Wakil Gubernur. Di masa kepemimpinan Anies tersebut menyisakan pula rongga-rongga yang perlu ditutup dengan segera.
Hadirnya ARP bisa jadi membawa pembaharuan bagi Jakarta dimana ia dapat memberikan saran dan pertimbangan kepada Anies prihal apa-apa yang perlu dilakukan. Syukur-syukut kalau saja Anies Baswedan mau mendengarnya.