Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Andai Jakarta Lockdown, Apakah Anies Cover Biaya Hidup Warga?

16 Maret 2020   08:07 Diperbarui: 16 Maret 2020   18:28 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan (Tribunnews)

Coronavirus memang telah menjadi pademi global. Menurut data terbaru (Minggu malam), kini wabah Coronavirus telah menginvasi 155 Negara di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Di Indonesia terkonfirmasi bahwa telah 117 individu terinfeksi Coronavirus, dimana diantara 104 pasien positif Coronavirus, 8 pasien dinyatakan sembuh, dan 5 pasien meninggal.

Seiring peningkatan kasus Coronavirus, tidak hanya pemerintah yang melakukan langkah-langkah antisipasi guna menghadapi epidemi dan dampak Coronavirus bagi Indonesia. Baik kepala daerah di wilayah masing-masing pun melakukan langkah pencegahan agar Coronavirus tidak menyebar berikut melindungi warganya.

Layaknya seperti di Jakarta dimana Gubernur Anies Baswedan mengeluarkan berbagai keputusan untuk mengantisipasi penyebaran wabah Coronavirus, diantaranya menutup seluruh tempat wisata di Jakarta selama 2 pekan kedepan, meliburkan sekolah-sekolah di Jakarta selama jangka waktu 2 minggu kedepan, membatasi jam operasional transportasi publik di Jakarta, mengimbau agar warga Jakarta tidak keluar rumah, dan sebagainya.

Bahkan Anies Baswedan turut mempertimbangkan opsi melakukan lockdown wilayah Jakarta atau dengan kata lain menghentikan aktivitas keluar dan masuk suatu wilayah. Akan tetapi, Anies berpendapat hal tersebut hanya akan dilakukan apabila masyarakat tidak menjalankan aturan yang ada demi pencegahan penyebaran Coronavirus.

Menanggapi hal di atas, apa yang telah Anies lakukan memang patut diapresiasi. Ia mempersiapkan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi penyebaran Coronavirus di Jakarta.

Namun prihal pertimbangan untuk me-lockdown Jakarta, Penulis pribadi menyatakan keberatan bilamana hal itu andai benar-benar dilaksanakan. Tentu keberatan Penulis memiliki dasar alasan, bukan dilandasi kebencian dari sosok maupun kegemaran mengeritik kinerja dari seorang Anies Baswedan.

Hal pertama kenapa Penulis tidak setuju andai Jakarta di lockdown, bahwasanya pertimbangan Anies tersebut secara tidak langsung menggambarkan ketidakpekaan Anies prihal situasi kondisi warga Jakarta maupun sekitarnya.

Bagi Anies yang kini menjabat seorang Gubernur dan digaji oleh warga Jakarta, andaikan Jakarta di lockdown maka baginya tidak akan terlalu berpengaruh. Secara pribadi maka ia masih dapat memenuhi kebutuhan hidupnya maupun menjalani rutinitas tugasnya sebagai Gubernur.

Akan tetapi bagaimana dengan warga Jakarta maupun sekitarnya yang lain? Bagaimana nasib mereka yang setiap harinya harus mencari nafkah di Jakarta untuk menghidupi diri maupun keluarganya? Apakah Anies memikirkan hal ini? Apakah Anies kiranya akan mengcover seluruh biaya hidup mereka andaikan Jakarta di lockdown?

Kedua, tentu status Jakarta hingga kini masih sebagai Ibukota Negara Indonesia. Dengan kata lain Anies memang Gubernur DKI Jakarta, tetapi keputusan me-lockdown Jakarta bagaimanapun tetap membutuhkan persetujuan pihak Istana Negara dimana kekuasaan Presiden mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Keputusan me-lockdown suatu wilayah tidak serta merta dilandasi tuntutan sebagian pihak maupun unsur "latah" atau ikut-ikutan negara maupun wilayah lain yang lebih dahulu me-lockdown demi mencegah penyebaran Coronavirus dan melindungi warga. Dan dalam kapasitasnya me-lockdown suatu wilayah belum secara pasti ampuh mencegah penyebaran Coronavirus ketimbang semisal melakukan inspeksi dini kepada seluruh warga apakah mereka terjangkit Coronavirus berikut mendisinfektan tempat-tempat umum yang memungkinkan penyebaran virus.

Hal ketiga. Tentu saja bilamana Jakarta di lockdown, pertanyaannya apakah warga Jakarta siap? Upaya mengisolasi baik wilayah maupun warga bukanlah sesuatu yang mudah manakala tidak ada sinkronisasi antara pihak pemerintah dan warganya. 

Penulis yakin bahwasanya ada sebagian warga Jakarta yang telah mempersiapkan diri andai Jakarta di lockdown, namun bagaimana dengan sebagiannya lagi?

Pak Anies, Penulis gambarkan saja prihal aturan dimana jelas-jelas jalan umum tidak boleh digunakan sebagai lahan parkir. Nyatanya dibeberapa wilayah Jakarta terlihat jelas dengan mata kepala sendiri bahwasanya jalanan umum dijadikan lahan parkir dan tanpa ada tindaklanjut pemerintah daerah setempat terhadap pelanggaran tersebut. Apakah yang Penulis katakan benar-benar terjadi? Silahkan Pak Anies tanyakan ke admin Jakarta.go.id dimana lokasi tersebut.

Lantas dengan gambaran ketidakpatuhan warga terhadap aturan yang berlaku di Jakarta maka Penulis bertanya kepada Pak Anies Baswedan, apakah Anda serius mau me-lockdown Jakarta?

Dengan apa yang Penulis kemukakan diatas, Penulis sedikit menjelaskan bahwasanya me-lockdown Jakarta atau suatu wilayah itu bukanlah suatu keputusan yang mudah karena banyak sekali pertimbangan dibelakangnya, semisal baik dampak dari sisi ekonomi maupun sosial. 

Masyarakat pun perlu paham mengenai hal ini? Kembali Penulis ingatkan bahwasanya keputusan lockdown suatu wilayah tidak berdasarkan keputusan sebagian populi yang menghendakinya. Penulis paham bahwa Anda-anda diliputi rasa khawatir prihal Coronavirus ini, namun bukan berarti Anda menjadi enggan memikirkan nasib orang lain serta kondisi akan sikap dan prilaku warga lainnya.

Sebagai kepala daerah maka sepatut dan seharusnya Anies tahu persis mengenai hal ini. Langkah lockdown merupakan opsi akhir dimana penyebaran wabah Coronavirus tidak mampu dikontrol dan di suatu sisi langkah-langkah antisipasi yang telah dilakukan sebelumnya hasilnya tidak maksimal serta masyarakat di wilayah tersebut mau tidak mau tidak memiliki opsi lain selain mempersiapkan dan mengisolasi  diri mereka. 

Andaikan suatu wilayah akan di lockdown pun pemerintah harus terlebih dahulu mempersiapkan diri dan meninjau ulang warganya. Maka, siapkah Anda? Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun