Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Tantangan Tilang E-TLE terhadap Raja Jalanan

14 Maret 2020   10:01 Diperbarui: 14 Maret 2020   14:23 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Problematika akan kurang disiplin berlalu lintasnya masyarakat memang bukan hal baru di negeri +62 ini. Indikasi pembiaran di mana aparat berwajib bertugas angin-anginan berimbas kepada minimnya "respect" masyarakat kepada mereka yang sepatutnya bertugas menjaga lalu lintas.

Alhasil membuat masyarakat kian tidak patuh dan hanya takut bilamana terjadi razia kendaraan bermotor saja. Tak ayal minimnya respect masyarakat ini kerap kali pula menimbulkan perlawanan dari individu yang tidak menerima dirinya ditilang walau jelas-jelas melanggar peraturan lalu lintas.

Tentu yang menjadi pertanyaan sekarang ini akan seperti apa nasib keberadaan E-TLE ini?

Apakah penerapan E-TLE dapat efektif tidak hanya sekadar penindakan bagi pengemudi kendaraan bermotor yang melanggar, tetapi secara bersamaan pula mampu mengayomi masyarakat untuk taat berlalu lintas?

Secara pribadi Penulis tidak menolak hadirnya terobosan revolusioner ini, akan tetapi Penulis memberikan catatan mau sampai berapa banyak E-TLE akan dipasang bilamana pengemudi kendaraan bermotor secara mental masih merasa Raja Jalanan?

Di sini kita bisa lihat dengan seksama bahwa penindakan perlu juga dibarengi dengan edukasi agar bagaimana masyarakat patuh dalam berlalu lintas. 

Bilamana langkah penindakan sudah maksimal namun jenis pelanggaran masih saja terjadi, maka yang menjadi pertanyaan utama ialah bagaimana cara mengedukasi masyarakat dengan baik? 

Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun