Anda tahu kenapa? Itu memberikan sinyal bahwasanya posisi tersebut prestisius. Sebagaimana dikabarkan jabatan Kepala Badan Otorita Ibu Kota baru posisinya setingkat Menteri. Sebuah jabatan yang membutuhkan sosok-sosok yang memiliki kredibilitas mumpuni, mampu menjalankan amanah dengan baik, dan dapat dipercaya oleh publik.
Pertanyaan selanjutnya, apakah Ahok masuk dalam kriteria tersebut?
Tentu jawaban itu perlu ditelusuri dari track record Ahok selama ini untuk menjadi bahan pertimbangan apakah Ahok layak andai saja ia mengembang tugas barunya itu.
Jika melihat track recordnya sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta, secara objektif Ahok memang memberikan atmosfer baru bagi Pemprov DKI Jakarta dan warga Jakarta kala itu.Â
Ia hadir sebagai "shock therapy" kepada anak buahnya yang terlelap di ninabobo-kan dengan sosok pemimpin DKI Jakarta yang bersahaja.
Bersahaja bukan berarti pemimpin tulang lunak atau melempem, tetapi terlampau baik dan minim pengawasan kepada anak buah yang pada akhirnya menjadikan mereka bermalas-malasan makan gaji buta.
Di masyarakat, sosok Ahok menjadi harapan akan perubahan signifikan bagi Jakarta dimana warganya menghadapi kegalauan. Ada yang bermimpi agar Jakarta seperti Singapura, ada pula yang ingin Jakarta begini-begini saja tanpa aturan tegas.
Tidak mengherankan bilamana Ahok kala itu menjadi sosok menakutkan sekaligus dibenci. Wajar saja sich, siapa yang tidak suka dikala mereka berleha-leha kemudian dikekang untuk melakukan tugasnya dan patuh kepada peraturan.
Kehadiran Ahok kala itu menjadi sentra perubahan dimana tidak lagi ada birokrasi bertele-tele yang kerap masyarakat Jakarta hadapi saat mengurus dokumen ke Kelurahan maupun Kecamatan, masyarakat Jakarta dapat mengadu ke Balai Kota, petugas PPSU giat melaksanakan tugasnya, dan lain-lain sebagainya. Anda boleh tidak suka Ahok, akan tetapi itu adalah faktanya.
Selayaknya sebagai manusia, Ahok memang tidak lepas dari kekurangan begitupun kita sebagai pribadi. Masing-masing pribadi manusia memiliki kelebihan, Ahok pun demikian. Kelebihannya itulah mengapa Indonesia membutuhkan wujud dari seorang "Ahok", sosok yang tegas, berdedikasi, dan mampu membawa perubahan yang Bangsa ini telah lama dambakan, serta membangunkan individu di negeri ini untuk bangkit hadapi kenyataan. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H