Gerindra Andre Rosiade berbuah kontroversi.Â
Aksi penggerebekan Pekerja Seks Komersial (PSK) di sebuah hotel di Kota Padang oleh Tim Cyber Ditreskrimsus Kepolisian Daerah Sumatera Barat beserta anggota DPR dari partaiDalam aksi penggerebekan tersebut mengamankan dua orang yaitu seorang pria yang diduga mucikari berinisial AS (24) dan seorang wanita NN (27) sebagai pekerja seks komersial berikut barang bukti berupa uang tunai untuk transaksi Rp 750.000, ponsel, dan alat kontrasepsi yang belum dipakai.
Berdasarkan informasi dari pihak Kepolisian mengungkapkan bahwa aksi penggerebekan merupakan tindak lanjut laporan dari anggota DPR RI Andre Rosiade terkait adanya praktik prostitusi online di salah satu hotel berbintang.
Banyak pihak mengkritisi bahwa apa yang dilakukan oleh politisi Gerindra itu hanya mencari sensasi semata dan merugikan. Komnas Perempuan berencana akan melaporkan Andre ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR karena dinilai telah memanipulasi perempuan dengan memperlakukan layaknya barang kejahatan. Sedangkan pihak Hotel tempat penggerebekan merasa dirugikan akan membawa masalah ini ke ranah hukum.
Menanggapi aksi penggerebekan dimana politisi Gerindra Andre Rosiade ikut turun langsung menurut Penulis sebagai orang awam itu sah-sah saja dan tidak ada yang salah didalamnya. Penilaian ini merupakan murni pandangan Penulis tanpa ada maksud dibelakangnya.
Ada poin penting yang perlu dipahami semua pihak dalam kejadian itu diantaranya :Â
1. Ada keterlibatan pihak Kepolisian.Â
Dalam pengertian Andre tidak melakukannya sendirian, ada aparat berwajib yang memiliki wewenang serta menjalankan fungsinya disana.
2. Adanya pelaku beserta barang bukti.Â
Dua objek tersebut sudah menjadi bukti real yang membenarkan bahwa bisnis prostitusi berlangsung. Terkecuali bukti-bukti tersebut tidak ada, maka silahkan saja bilamana ada pihak yang keberatan untuk mengungkapkan pendapat.
3. Tidak ada yang salah dalam keikutsertaan Andre dalam aksi penggerebekan.Â