Kita tidak bisa pungkiri bahwa nama Tri Rismaharini kerap kali digadang-gadang menjadi sosok tepat untuk memimpin Jakarta. Sebagai seorang Wanita dan sosok Ibu, Risma dinilai lebih peka (responsif) dan tegas dalam menangani isu-isu yang terjadi di wilayahnya serta mau turun menghampiri dan melihat kondisi warganya.Â
Tidak mengherankan bilamana sosok yang berulang kali masuk daftar pemimpin terbaik di dunia ini begitu disegani oleh warga Surabaya dan dilirik oleh partai-partai besar sebagai calon kampiun dalam pemilihan kepala daerah bahkan Presiden dan Wakil Presiden.
Merujuk kepada hal berikutnya tentu tidak lepas dari pesona Ibukota Jakarta. Penulis kira hampir seluruh kepada daerah di Indonesia tahu betul betapa seksinya Jakarta dan memiliki keinginan besar dalam memimpin Ibukota.Â
Anggaran daerah yang fantastis besarnya walau dengan segudang permasalahan, Jakarta tetap menjadi primadona dikarenakan (sejak Jokowi terpilih menjadi Presiden) dengan memimpin Jakarta maka peluang mendapatkan tiket emas kepada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden terbuka lebar. Tidak kaget bukan bilamana sosok Anies Baswedan kerap kali diumbar (dicitrakan) sebagai "Gubernur rasa Presiden".
Kembali kepada sosok Tri Rismaharini bahwasanya genderang perang telah ditabuh. Penulis kira dalam periode waktu kedepan dan mendekati Pilgub DKI Jakarta 2022 mendatang intrik-intrik politik yang mengikutsertakan kepala daerah akan sering terjadi.Â
Siapapun ia maka prestasi maupun keburukan lainnya kemungkinan besar akan disandingkan (banding) dengan sosok Anies Baswedan sebagai barometer.Â
Maka pertanyaannya adalah siapa yang suaranya lebih lantang nantinya untuk memimpin Jakarta. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
- "Apa perbedaan antara mengeritik dan membenci? Memberi kritik yaitu berusaha agar pihak yang menjadi bahan kritiknya lebih baik. Sedangkan membenci yaitu berusaha agar pihak yang dibencinya gagal." -Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H